Harga Tujuh Komoditas Naik Terutama Daging Sebesar 7%

kementan
kementan
Gemapos.ID (Jakarta) - Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan harga tujuh dari sembilan komoditas pokok naik dilihat dari Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BU RT). Kondisi ini memicu laju inflasi makanan dan minuman (mamin) sebesar 0,38% pada Mei 2021. “Harga daging mengalami kenaikan yang paling ekstrem dengan kenaikan dari bulan April ke Mei 2021 yang naik sekitar 7% atau jauh lebih tinggi dibandingkan harga komoditas lainnya,” kata Peneliti CIPS, Indra Setiawan pada Rabu (24/6/2021). Harga daging sapi naik dari Rp154.750 menjadi Rp165.900 dan harga ayam naik dari Rp36.900 menjadi Rp40.722. Hal ini dipicu kenaikan permintaan sejak awal Ramadan 1442 H yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Para pedagang juga tidak memiliki stok daging yang cukup, sehingga mereka terpaksa menyembelih sapi betina. Padahal, jenis ini untuk bereproduksi menjamin ketersediaan sapi jantan pada Idul Adha 1442 H. Kebijakan impor sapi dari Australia juga diduga sebagai penyebab kenaikan harga lokal. Untuk kenaikan harga ayam dipengaruhi sengketa Indonesia dengan World Trade Organization (WTO) perihal impor ayam dari Brasil. Harga ayam juga didorong oleh harga pakan dan jagung rerata di atas Rp3.000. Harga telur naik sebesar 7% dari Rp26.619 ke Rp28.170 akibat konsumsi telur jelang Idul Fitri. Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) menyebutkan harga gula naik dari Rp16.400 menjadi Rp18.000 pada Mei lalu. Kini harga ini turun akibat beberapa faktor seperti serangan hama juga dapat menjatuhkan harga gula ke depannya. “Kami menyimpulkan bahwa perbedaan ini disebabkan oleh impor yang lebih berefek ke harga gula di daerah,” ujarnya.