Solusi Bagi Hotel dan Restoran Saat Pandemi
"Fnb bisnis agak bertahan karena memang kalo kita bicara setiap orang masih tetap membutuhkan makan. Nah untuk 2021 dengan adanya distribusi vaksin, diyakini akan lebih membaik, membuat industri fnb bertahan. Jalankan bisnis kita dengan bentuk apapun baik online ataupun offline," harap Dr. Yuno. Dr. Yuno juga memberikan beberapa strategi untuk industri hotel dan restoran agar dapat terus bertahan di masa pandemi ini, yaitu dengan melakukan negoisasi pada pihak perbankan dalam bentuk restrukturisasi, mengurangi biaya operasional, memanfaatkan sosial media dan melakukan digital marketing untuk melakukan promosi. Namun sekarang juga terjadi perubahan isi promosi yakni promosi pada masa pandemi lebih dipusatkan pada protokol kesehatan yang diterapkan di restoran tersebut. Dengan melakukan transformasi digital juga mampu menekan biaya operasional agar bisa memungkinkan karyawan bekerja secara remote namun tetap produktif dan tetap terkontrol. Dampak dari efisiensi yang dilakukan adalah berkurangnya jumlah tenaga kerja dan tenaga kerja yang ada harus dapat multitasking (mengerjakan banyak hal). Hal ini membuat pekerja harian akan lebih banyak dibutuhkan karena dapat terjadi lonjakan occupancy kapan saja maka dari itu untuk menjaga kualitas pelayanan dibutuhkan tenaga lepas harian lebih banyak. Sementara itu untuk meningkatkan permintaan pasar, industri perhotelan dan restoran menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang baku, yang dirangkum oleh PHRI dari semua prokes yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian, maupun yang lainnya yang mengeluarkan aturan prokes. Lalu lakukanlah publikasi penerapan prokes di hotel maupun restoran untuk promosi bahwa hotel dan restoran tersebut aman untuk dikunjungi, red. Permintaan juga dapat meningkat jika masyarakat sudah yakin bahwa penanganan Covid-19 berjalan dengan baik dan yakin keselamatan dirinya terjamin dan jika pemerintah menghentikan pembatasan sosial dan mencabut regulasi yang menghambat pergerakan masyarakat. Namun hal ini harus sesuai kondisi daerah masing-masing. Dr. Yuno melanjutkan perlunya antisipasi pemberitaan yang salah/hoax yang terkait virus Covid-19, baik terhadap bisnis pariwisata maupun destinasi untuk meningkatkan permintaan masyarakat terhadap industri hotel dan restoran. Ia menceteritakan pernah adanya hoax peta Bogor dimana semuanya berwarna merah yang mengakibatkan pengusaha mengalami kerugian mencapai 20 miliar karena banyaknya pembatalan reservasi. Terakhir dengan Pemerintah melakukan belanja operasional seperti perjalanan dinas, akomodasri, penyewaan ruang pertemuan, dan lain-lain, juga dapat membantu industri perhotelan dan restoran. Pemerintahan sendiri telah menerapkan kebijakan terhadap industri perhotelan dan restoran agar meringankan beban industri ini, yakin dengan cara relaksasi tagihan PLN selama 6 bulan, restrukturisasi kredit baru dan modal kerja, blt diberikan kepada tenaga kerja selama 6 bulan atau dengan program kartu prakerja, penundaan pajak, dan hibah pariwisata, dan memberikan sertifikat CHSE gratis. (m3)