Sampah Bisa Biayai Pengobatan di Malang
Semula dia prihatin akibat seorang pemulung hanya berpenghasilan tidak cukup. Jadi, dia tidak bisa mengobati anaknya yang sakit, karena tidak memiliki biaya. Klinik sampah merupakan salah satu solusi untuk permasalahan itu. "Hampir setiap hari, setiap rumah, setiap orang, menghasilkan sampah," jelas dr. Gamal Albinsaid, pendiri klinik asuransi sampah. Para petugas asuransi klinik sampah akan mengambil sampah dua kali dalam seminggu. Hasil dari sampah yang dikumpulkan penyetor tidak ditukar dengan uang, melainkan dengan kartu pengobatan yang dipakai di klinik kesehatan. Pada 2019 tercatat ada 664,62 ton sampah diproduksi warga Malang setiap hari. Namun ini hanya bisa ditangani Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang sekitar 527 ton. Ide klinik sampah bisa menjadi bisnis berbasis social interpreuner yang inspiratif. (dw/aan)