Blok B3 Tahan Erosi di Pantai Happy Buleleng

blok B3
blok B3
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menciptakan teknologi Blok Beton Berkait, Berongga. dan Bertangga (3B). Langkah ini diharapkan bisa melindungi pantai di perairan Tanah Air dari abrasi.“Riset dan teknologi menjadi salah satu dari lima pilar terobosan Kementerian PUPR dalam percepatan pembangunan infrastruktur di tanah air,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, belum lama ini. Blok Beton 3B dikembangkan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair) untuk mencegah longsor dan pergeseran garis pantai akibat erosi gelombang air laut. Hal ini dikerjakan dengan sistem modular interlocking pabrikasi, sehingga mempermudah dan menghemat waktu pengerjaan di lapangan, karena hanya berupa instalasi. Blok Beton 3B dapat diterapkan di pantai berpasir dengan ketinggian gelombang hingga 1,5 meter. Bahan yang dipakai untuk pembuatan ini adalah beton K-222 dengan koefisien stabilitas lapis lindung sebesar 34,63 dan mampu menahan gelombang setinggi 2 meter. Keunggulan dari Blok Beton 3B adalah bisa menjaga pantai, rayapan gelombang rendah, sistem interlocking yang kuat, dan berbahan konstruksi dapat diperoleh secara mudah. Implementasi ini diawali dengan pengalian tanah untuk menentukan elevasi dan kedalaman galian sesuai kebutuhan. Kemudian, pemasangan mini pile pabrikasi dengan tinggi maksimal tiga meter dilanjutkan pemasangan batu kaki dan pemasangan pile cap dan Blok Beton 3B. Blok Beton 3B telah diterapkan di Pantai Happy Buleleng (Bali) dan Pantai Daruba, Morotai Selatan (Maluku Utara). Langkah ini dapat menahan erosi di Pantai Happy yang mengancam rumah penduduk. Selain itu sebagai jalan akses ke laut untuk kegiatan religius penduduk setempat seperti Upacara Melasti. (mam)