Tender Sebagian Jalan Pintas Tergantung Kesiapan Bali

Bali
Bali
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Jalan Pintas ruas Mengwitani-Singaraja sekitar 12,76 kilometer (km). Jalan ini akan memperpendek jarak tempuh dari Denpasar ke Singaraja dari tiga jam menjadi dua jam dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada. Dengan begitu sejunlah manfaat diperoleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali seperti sektor pariwisata. “Pengembangan jalan yang menghubungkan dari Denpasar ke Singaraja tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisinya sempit dan berkelok-kelok,” katanya. Jalanpintas tersebut akan dibangun Kementerian PUPR bagi 10 lokasi mulai titik satu sampai empat di Kabupaten Tabanan guna mengurai kemacetan. Untuk titik lima sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng yang diutamakan pembangunannya lantaran dari 15 dikurangi menjadi hanya lima kelokan. Begitupula tanjakan berkurang dari 10 derajat-15 derajat menjadi enam derajat. Hal ini mengurangi macet dan tidak nyama. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII sudah menyelesaikan pembangunan di 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5, dan 6. Jalan ini telah dibuka untuk umum pada Tahun Baru 2020. Pembangunan jalan Short Cut (SC) 3 dilakukan sepanjang 480 meter dengan alokasi anggaran Rp12,1 miliar. Kemudian, SC 4 dikerjakan untuk konstruksi jalan sepanjang 1.096 meter dilengkapi dua jembatan masing-masing 198 meter dan 287 meter dengan dana pembangunan Rp116,2 miliar. Untiuk SC 5 dan SC 6 dilakukan dengan anggaran tahun jamak 2018-2019 senilai Rp140,6 miliar untuk pembangunan 1.740 meter dan jembatan 210 meter. Kepala BBPJN VIII Ahmad Subki menyebutkan SC 3, SC 4 dan SC 5, SC 6 akan memangkas waktu tempuh dari batas kota Singaraja sampai Mengwitani. Jika dari Denpasar ke Singaraja biasanya 2 jam 30 menit hingga 3 jam bisa menjadi 1 jam 30 menit hingga 2 jam. “Dengan disempurnakannya jalan, kecepatan jalannya bisa lebih tinggi, paling tidak 50 km/jam," ujarnya. Gubernur Bali I Wayan Koster membuka jalan SC 5 dan SC 6 pada 30 Desember 2019 yang merupakan jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, Tempat ini menjadi ajang swafoto bagi sejumlah pengendara. Pengguna jalan yang melintas sengaja berhenti di beberapa titik, terutama di jembatan sepanjang 210 meter. Untuk itu akan dilengkapi rest area oleh BBPJN VIII agar pengguna jalan dapat puas berfoto dan istirahat sejenak secara aman tanpa menganggu arus lalulintas. Selanjutnya, beberapa ruas yang harus dikerjakan yaitu titik 7, 8 dan 9, 10 yang didahului pada titik 7 dan 8 akan dibangun pada 2020 yang masuk proses penyempurnaan desain sekarang. Saat ini harus sudah masuk masuk pengumuman lelang. Namun, ini tergantung sejauh mana percepatan lahan oleh Pemda setempat. “Kalau desain sudah hampir selesai semua, tinggal masyarakat bahu-membahu menyelesaikan proses pembebasan lahannya biar konstruksinya cepat dimulai oleh kita," paparnya. Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter yang dilengkapi lampu penerangan jalan. Apabila jalan pintas sudah selesai, maka jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah. Keberadaan SC guna menciptakan pemerataan pembangunan antara Bali Utara dan Selatan. Hal ini diharapkan meningkatkan kunjungan pariwisata di Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng memiliki wisata lumba-lumba di kawasan Pantai Lovina. Pantai ini menyajikan keindahan yang berbeda dengan pasir lembut berwarna putih agak kehitaman yang menawarkan sunrise dan sunset indah. Hal menarik lainnya dari Kabupaten Buleleng adalah air terjun dan danau. Tak kurang dari 10 air terjun di tempat ini, termasuk Air Terjun Gitgit, Munduk, dan Aling-Aling. Danau Buyan di Buleleng diapit oleh Danau Tamblingan di sisi barat dan Danau Beratan di sisi timur. (mam)