BPK dan Kementerian Duga Asabri Merugikan Negara

luhut binsar
luhut binsar
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan Sonny Widjaja, Direktur Utama (Dirut) PT Asabri (Persero) membantah dugaan korupsi yang terjadi pada perusahaan yang dipimpunnya. Namun, apabila itu terjadi, maka dia tidak bisa lari untuk menghindarinya. Hal ini akan terlihat dari hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) termasuk investasi saham yang dilakukannya “Saya belum bisa menyimpulkan ada tidaknya praktik korupsi di Asabri, saya akab menunggu proses investigasi ini sampai selesai,” katanya, Kamis (17/1/2020). BPK belum menyelesaikan auditnya sampai sekarang, tapi Asabri ditaksir merugikan negara sekitar Rp10 triliun-Rp16 triliun. Data ini akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Asabri diduga melakukan investasi saham-saham yang berkinerja buruk seperti saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP). Perusahaan ini bergerak dalam bidang peternakan ikan arwana dengan harga Rp50 per saham. Sebanyak 5,44% dari semua modal disetor dilakukan pada saham IIKP atau setara dengan 1,82 miliar saham per 31 Desember 2019. Langkah hampir serupa dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), tetapi tidak dilakukan secara langsung yang melalui reksadana Walaupun demikian, Sonny mengelak kebijakan ini dinilai melakukan tindak pidana korupsi. Dia meminta pihak yang menudingnya memakai cara dan fakta yang terverifikasi. “Hentikan pendapat, pembicaraan yang cenderung tendensius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan," tuturnya. Sonny mengancam akan menuntut balik kepada pihak-pihak yang menghembuskan isu korupasi tanpa disertai fakra yang valid. “Saya akan membawanya ke jalur hukum," tukasnya. Para prajurit TNI, Polri, dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) diminta tidak terpengaruh dengan dan terprovokasi oleh pemberitaan negatif perusahaan. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md menduga korupsi sebesar Rp10 triliun terjadi di Asabri. Hal ini dilakukan dengan melakukan investasi di saham-saham antara lain di PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Sido Mulyo Tbk (SDMU), dan PT Hanson International Tbk (MYRX). Asabri melepas saham PT Pool Advista Finance Tbk (POOL) pada Desember 2019, sehingga harga saham ini melorot sebesar 96,93%, sehingga disuspensi pada 30 Desember 2019 pada harga penutupan Rp156. Saham POOL dibelinya sebanyak 176 juta lembar saham seharga Rp3.780 per lembar pada 12 Desember 2017. Kemudian, sebanyal 4,7 miliar saham PT Hanson International Tbk (MYRX)  dibeli seharga Rp114 per saham pada 18 Desember 2017. Harga saham ini melorot jadi Rp50 pada saat sekarang. Hal ini juga dilakukan pada saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) yang jatuh 95,79% menjadi Rp326 dan saham PT SMR Utama Tbk. (SMRU) sebesar 92,31% menjadi Rp50. LaporamKeuangan Asabri pada 2018 menyebutkan laba yang diperolehnya sebelum diaudit sebesar Rp110,47 miliar. Angka ini turun sebesar 86,87% dibandingkan 2017 dari Rp943,811 miliar. Apa penyebab ini tidak diketahui secara pasti, tapi likuiditas perusahaan ini tercatat aset lancar sebesar Rp36,29 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp4,17 triliun. Total aset perusahaan sebesar Rp48,29 triliun, dan total liabilitas Rp46,7 triliun, dan ekuitas Rp 1,59 triliun. Namun, rasio kecukupan modal (RBC) pada 2018 belum diketahui, tapi perusahaan ini mengalami sebesar 54,73% pada 2016 dan 62,35% pada 2017 atau di bawah ketentuan sebesar 120%. (mam)