Strategi Budidaya dalam Mengoptimalisasi Produksi Hijauan Pakan Ternak (HPT)

Penanaman rumptu untuk HPT (foto: gemapos/disnakkeswan.lampungprov)
Penanaman rumptu untuk HPT (foto: gemapos/disnakkeswan.lampungprov)

Gemapos.ID (Jakarta)- Demplot memberikan beberapa keuntungan untuk keperluan ketersediaan Hijauan Pakan Ternak (HPT). Demplot selain digunakan sebagai lahan percobaan juga bisa dijadikan sebagai koprasi bibit pakan hijau ternak seperti sapi.

Rumput dengan hasil terbaik nantinya akan ditanam di lahan HPT yang tersedia. Berbagai rumput bisa ditanam mulai dari rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput odot (Pennisetum purpureum CV. Mott), pakchong, serkaria, bb biogen, zanzibar, dan gama umami.

Adapun Hijauan Pakan Ternak (HPT) adalah pakan yang diberikan dalam bentuk hijau segar. Sumber HPT yang digunakan sebagai pakan sapi di UPTD Pembibitan Ternak Sapi berasal dari penanaman sendiri dan pengadaan (pembelian).

Diketahui, sebelum dilakukan penanaman dilakukan proses pengolahan lahan dengan disemprot dengan glifosat hingga ke akar dengan tujuan agar rumput tidak kalah dengan rumput liar dan dilakukan pengulangan jika diperlukan.

Selanjutnya pembajakan lahan dan disemprot ulang jika diperlukan, lalu penanaman bibit rumput pada palungan tanah hasil pembajakan, setelah tumbuh tunas dipupuk dengan urea dan pupuk kandang.

Sementara itu, untuk rumput yang ditanam antara lain king grass, odot, rumput raja, dan indigovera sebagai leguminosa, sedangkan untuk HPT dari pengadaan adalah tebon jagung. Konsumsi HPT segar per ekor per hari sebanyak 3 kg.(ri)