BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Periode 17 Januari 2024

Peta Prakiraan Tinggi Gelombang, dirilis oleh BMKG, Rabu (17/1/2024). (gemapos/BMKG)
Peta Prakiraan Tinggi Gelombang, dirilis oleh BMKG, Rabu (17/1/2024). (gemapos/BMKG)

Gemapos.ID (Jakarta)- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir area agar selalu waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi di beberapa perairan di Indonesia, periode 17 Januari 2024. 

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim,BMKG Eko Prasetyo, Jakarta, Rabu (17/1/2024). 

Dikutip dari laman resmi BMKG, Rabu (17/1/2024), Terdapat Siklon Tropis Anggrek di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, 9.52o LS, 93.34o BT dan Bibit Siklon Tropis 99S di daratan Australia bagian utara, 16.7o LS, 131.8o BT. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan 6 - 30 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Perairan Kep. Sangihe, Laut Banda bagian selatan, Perairan Kep. Leti hingga Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru,” lanjutnya.

Diketahui bahwa kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka Bagian Utara, perairan Sabang - Banda Aceh, perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, perairan Barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai, perairan Timur P. Enggano, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kep. Nias, Teluk Lampung Bagian Selatan, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, perairan Selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas - Sape Bagian Selatan, Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu, Selat Ombai, Selat Wetar, perairan Kupang hingga P. Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat hingga P. Sabu, perairan Kep. Bintan hingga Kep. Lingga, Selat Bangka Bagian Utara, perairan Utara Sambas. 

Selain itu, juga terjadi di perairan Selatan Kep. Anambas, Laut Natuna, Laut Jawa Bagian Barat Dan Tengah, Selat Makassar Bagian Utara Dan Selatan, perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar, Laut Flores, perairan Utara Flores, perairan Selatan Wakatobi, perairan P. Buru hingga P. Ambon, Laut Seram Bagian Timur, Laut Banda Bagian Utara, perairan Kep. Kai hingga Kep. Aru, perairan Amamapare - Agats Bagian Barat, Laut Sulawesi Bagian Barat Dan Tengah, perairan Bitung – Likupang, perairan Selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku Bagian Selatan, perairan Barat Dan Timur Halmahera, periaran Fak-Fak  hingga Kaimana, perairan Sorong Bagian Selatan, perairan Utara Papua Barat hingga Papua. 

Adapun area perairan dengan gelombang setinggi 2,5-4 meter yakni Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Kupang - P. Rote, Laut Natuna Utara, perairan Utara Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, perairan Kep. Subi hingga Kep. Serasan, perairan Selatan Kep. Natuna hingga P. Midai, Laut Banda Bagian Selatan, perairan Kep. Leti hingga Kep. Tanimbar, Laut Arafuru, Laut Sulawesi Bagian Timur, perairan Kep. Sangihe Hingga Kep.Talaud, perairan Kep. Sitaro, Laut Maluku Bagian Utara, perairan Utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua. 

Berikut adalah saran keselamatan bagi masyarakat agar memperhatikan risiko tinggi terhadap pelayaran, khususnya Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).(kt)