Sepeda Alat Transportasi Alternatif Jarak Dekat
Peningkatan penggunaan sepeda memberi dampak positif kepada perusahaan bikeshare di berbagai negara. Sebuah perusahaan bikeshare Wuhan, Meituan Bikeshare mampu menyediakan sekitar 2,3 juta perjalanan di Wuhan. Sebanyak 286.000 orang menggunakan layanan ini dengan total perjalanan bersepeda mencapai 2 juta mil. Jarak rata-rata harian untuk satu perjalanan meningkat 10 persen. Sistem bikeshare publik New York City, Citi Bike, mengalami lonjakan permintaan 67 persen pada awal Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kota Chicago dan Kota Philadelphia mengalami peningkatan dalam program bikeshare mereka hampir dua kali lipat selama bulan Maret. Salah satu jalur sepeda utama Philadelphia mengalami peningkatan lalu lintas 470 persen. Kecelakaan pesepeda saat pandemi coronavirus Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia mencatat, peningkatan signifikan pesepeda di DKI Jakarta saja hingga 1.000 persen atau 10 kali lipat selama pandemi coronavirus. Bike to Work (B2W) mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2020, terdapat 29 peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda. Akibat kecelakaan lalu lintas, 58 persen atau 17 pesepeda meninggal dunia. Kecelakaan pengendara sepeda di New York, Amerika Serikat meningkat hingga 43 persen selama pandemi coronavirus. Penyebabnya, peningkatan kecelakaan pengendara sepeda terjadi karena lonjakan pesepeda baru belum didukung oleh infrastruktur yang baik bagi pesepeda. Faktanya 10 dari 28 pesepeda yang tewas di jalan-jalan New York City tertabrak oleh pengemudi kendaraan bermotor. Beberapa kota memperluas infrastruktur pesepeda, baik sementara atau secara permanen selama pandemi coronavirus. Bogotá (Colombia) menambah jaringan sepeda sepanjang 22 mil. Proyek percontohan NUMO (New Urban Mobility Operator) melakukan kegiatan meminjamkan e-sepeda kepada pekerja perawatan kesehatan. Kota Philadelphia (Amerika Serikat) menanggapi petisi publik untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki untuk beroperasi dengan aman dengan menutup segmen jalan besar sepanjang 4,4 mil. Mexico City mengusulkan rencana untuk 80 mil infrastruktur sepeda sementara untuk mengurangi risiko penggunaan transportasi umum dan memfasilitasi mobilitas di megalopolis lebih dari 21 juta orang. Berlin (Jerman) baru-baru ini menerapkan jalur sepeda sementara 1 mil di sepanjang jalan utama dan memiliki rencana untuk memperluas infrastruktur pop-up, bersama dengan 133 kota di Jerman lainnya. Oakland, Minneapolis, Denver, Louisville, Vancouver dan Calgary telah menerapkan tindakan serupa. Memprioritaskan sepeda Memprioritaskan sepeda dalam kebijakan pasca pendemi dapat berupa (1) penambahan pendanaan untuk infrastruktur sepeda seiring dengan pesepeda yang bertumbuh. Pendanaan infrastruktur sepeda sebanding dengan pendanaan yang disediakan untuk program transportasi lain; (2) di Amerika Serikat pendanaan infrastruktur sepeda naik 40%; (3) di Inggris, pemerintah memproritaskan pendanaan £ 2 miliar untuk infrastruktur sepeda, dan sudah digunakan £ 250 juta saat pandemi. Kebijakan ini disebut sebagai kebijakan once in generation, karena untuk pertama kalinya pemerintah memprioritaskan pendanaan untuk infrastruktur sepeda dalam jumlah besar; (4) membuat program baru untuk mengembangkan infrastruktur sepeda yang terhubung di seluruh kota/daerah, untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Kebijakan infrastruktur sepeda membantu kebijakan pengurangan emisi; (5) investasi jalur sepeda sebagai jalur rekreasi; (6) insentif komuter sepeda; (7) skema kebijakan pemberian diskon bagi karyawan yang membeli sepeda untuk bekerja; (8) di Inggris diperkenalkan skema kupon £ 50 per kepala untuk membeli sepeda. Skema yang sama juga dilakukan di Perancis; (9) mendorong pemerintah daerah untuk membuat perubahan signifikan pada tata ruang jalan mereka untuk memberikan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki. Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat & Anastasia Yulianti, peneliti Laboratorium Transportasi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Anggota MTI Jawa Tengah