Menpora: Piala Dunia U-17 Hasilkan Perputaran Uang Ratusan Miliar

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers, Senin (4/12) siang. (F0t0: gemapos/Kemenpora.go.id)
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers, Senin (4/12) siang. (F0t0: gemapos/Kemenpora.go.id)

Gemapos.ID (Jakarta) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyatakan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-17 tahun 2023 di Indonesia sukses menghasilkan perputaran uang hingga ratusan miliar rupiah. Hal tersebut disampaikan usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers, Senin (4/12) siang.

Dito menguraikan, selama hampir sebulan lebih Kemenpora bersama PSSI dan Litbang Kompas mengadakan survei terkait dengan dampak Piala Dunia U-17. Dalam dampak perhitungan ekonomi ini digunakan metode survei kuantitatif pada penonton, pelaku usaha dan volunteer. Serta menggunakan analisis data sekunder berbasis yang bersumber dari BPS dan data RAB penyelenggaraan Piala Dunia U-17 dari Kemenpora. 

“Analisis digunakan untuk mengetahui besaran dampak event Piala Dunia U-17 terhadap perekonomian secara sektoral maupun kewilayahan,” terang Menpora. 

Lebih lanjut dijelaskan, dari data sekunder sementara berupa RAB dan perhitungan rata-rata pengeluaran pentonton, dapat dilihat seberapa besar kenaikan ekonominya. Diketahui dari penyelenggaraan Piala Dunia menghasilkan perputaran uang sebesar Rp305 miliar dengan angka pengganda 1,6. 

Angka pengganda atau money multiplier itu merupakan rasio antara perubahan jumlah uang beredar dan perubahan uang primer yang juga disebut monetary base. Sementara itu perputaran uang mengukur berapa kali satu unit mata uang digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam waktu tertentu, dan konsep perputaran uang menghubungkan besarnya aktivitas ekonomi dengan jumlah uang beredar.

“Perputaran uang tersebut tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sektoral dan kewilayahan,” sebut Menpora.

Menurut analisis ekonomi, tambahan nilai produksi barang dan jasa di indonesia yang dihasilkan dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di empat daerah yaitu sebesar Rp250 miliar. Dari segi PDB pun mengalami peningkatan sebesar Rp229,2 miliar. 

“Dengan demikian penyelenggaraan U-17 berdampak pada perkembangan ekonomi, berdasarkan sektor sebesar 0,02 persen,” ujar Menpora Dito.

Bukan hanya perputaran uang, dampak dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 juga memberikan sejumlah multiplier effect pada perkembangan berbagai sektor di indonesia. Meliputi tempat wisata, food & beverages, pedagang merchandise sepak bola, penginapan serta UMKM Kriya.

“Di antara kelima sektor tersebut, pariwisatalah yang paling terdampak, mengalami kenaikan pendapatan usaha rata-rata sekitar 58,4 persen dibandingkan hari biasa,” papar Menpora. (ns)