Puan Jajal Kereta Cepat Whoosh dan Cek Harga di Pasar Cihapit

Ketua DPR RI Puan Maharani saat beraktivitas akhir pekan menggunakan kereta cepat. (foto:gemapos/instagram @puanmaharaniri)
Ketua DPR RI Puan Maharani saat beraktivitas akhir pekan menggunakan kereta cepat. (foto:gemapos/instagram @puanmaharaniri)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua DPR RI Puan Maharani menikmati akhir pekan dengan mengunjungi Kota Bandung, sembari menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh yang menjadi moda transportasi terbaru dan tercanggih di tanah air. Sambil menikmati suasana kota kembang, ia juga menyempatkan untuk mengecek harga kebutuhan pokok jelang libur Natal dan Tahun Baru di Pasar Cihapit.

Memulai perjalanan akhir pekannya di Stasiun KCJB Halim pada Sabtu (2/12/2023) pagi, Puan dibuat kagum dengan desain kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu. Ia mengatakan, Whoosh merupakan tonggak baru dalam dunia transportasi tanah air.

"Rasanya baru juga duduk, tahu-tahu sudah sampai Bandung. Memang cepat sekali naik kereta Woosh ya. Sungguh kebanggaan untuk kita masyarakat Indonesia karena sudah memiliki infrastruktur transportasi yang canggih," kata Puan.

Diketahui, kereta cepat Whoosh menggunakan teknologi Kereta Api Cepat type CR400AF yang memiliki kecepatan 350 Km/jam serta daya tempuh 35-44 menit untuk bepergian dari Jakarta ke Bandung.

Whoosh juga dilengkapi dengan dua lightning arrester yang meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir, terutama di sisi peralatan tegangan tinggi. Selain itu Whoosh juga memiliki dua emergency brake untuk sisi keamanan dan keselamatannya.

Terdiri dari 8 gerbong dengan komposisi 4 gerbong bermotor dan 4 gerbong tanpa motor, Whoosh pun dimungkinkan menghadapi segala cuaca di Indonesia. Whoosh juga memiliki cabin noise yang lebih rendah sehingga mampu meredam kebisingan.

Dengan bermacam teknologi yang diterapkan di Whoosh, Puan membandingkan kereta cepat andalan Indonesia ini dengan kereta cepat Shinkansen milik Jepang. Berkat Whoosh, ia menilai masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk menikmati sensasi berkereta yang berkecepatan ratusan kilometer per jamnya.

"Whoosh enggak kalah sama Shinkansen yang ada di Jepang, jadi masyarakat tidak usah jauh-jauh lagi ke sana kalau di Indonesia sudah ada kereta yang mempercepat mobilisasi masyarakat sekaligus menjadi wahana wisata transportasi yang canggih dan modern," tutur Puan.

Di sisi lain, mantan Menko PMK itu berharap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai induk dari KCJB Whoosh untuk terus meningkatkan pelayanan. Dengan begitu, kata Puan, Whoosh dapat menjadi salah satu moda transportasi yang digandrungi masyarakat.

"Jadi saya harap, pelayanan Whoosh terus ditingkatkan setiap waktunya dan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia. Baik itu untuk bekerja, maupun yang ingin wisata ke Bandung tapi tidak memiliki waktu yang panjang," ucapnya.

Selain itu, Puan mengingatkan mengenai faktor keselamatan penumpang yang harus menjadi prioritas PT KCIC. Ia menyebut, keselamatan merupakan sesuatu yang mutlak dalam transportasi agar setiap orang terhindar dari risiko kecelakaan selama perjalanan.

"Penilaian keselamatan transportasi bukan hanya suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh tim penilai terhadap penyelenggara jasa transportasi terkait dengan faktor keselamatan, tetapi juga merupakan ritual tetap yang harus dilaksanakan oleh masing-masing perusahaan transportasi terhadap internalnya," papar Puan.

Setelah menikmati perjalanan menggunakan kereta cepat Whoosh, Puan akhirnya tiba di stasiun akhir yaitu Stasiun Padalarang yang berada di Kabupaten Bandung. Untuk menuju Kota Bandung, Puan lantas menyambung menggunakan feeder yang telah disediakan oleh penyedia jasa menuju Stasiun KA Bandung untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Pasar Cihapit.

Di Pasar Cihapit, cucu Bung Karno tersebut menyempatkan diri membeli makanan tradisional khas Bandung. Puan mengaku senang bisa kembali datang ke Pasar Cihapit. “Karena sekarang perjalanan bisa cepat, menikmati makanan-makanan khas Bandung yang enak jadi lebih mudah. Sambil sedikit healing menikmati udara sejuk kota kembang,” ujarnya.

Usai mengisi perut dengan jajanan pasar, Puan menyambangi beberapa kios dagangan kebutuhan pokok di lapak-lapak Pasar Cihapit. Kepada Puan, para pedagang mengungkap ada kenaikan bahan-bahan pokok jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.

"Saya juga sekalian mau cek harga-harga di Pasar. Sebentar lagi ada perayaan Natal dan Tahun Baru, harus ada langkah-langkah agar harga kebutuhan pokok tidak melonjak tinggi," urai Puan.

"Pemerintah harus siapkan instrumen agar harga-harga tetap stabil jelang Natal dan Tahun Baru. Stabilkan harga dengan operasi pasar, manajemen stok, dan perlancar distribusi agar harga-harga stabil,” lanjutnya.

Setelah meninjau Pasar Cihapit, Puan lantas kembali ke Stasiun Padalarang yang kemudian kembali menggunakan kereta cepat Whoosh untuk pulang ke Jakarta. Di akhir perjalanannya, ia memaparkan bahwa hadirnya Whoosh dapat memudahkan masyarakat yang ingin berakhir pekan ke Bandung namun tidak memiliki waktu yang panjang.

"Dengan adanya Whoosh, perjalanan Jakarta-Bandung yang biasanya berjam-jam menggunakan kendaraan darat bisa dipangkas waktunya," sebut Puan. Puan mengaku menikmati perjalanannya dengan Kereta Cepat Whoosh. Adapun ini adalah kali pertama kali Puan menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Saya menikmati akhir pekan yang cukup menyenangkan dengan mencoba Kereta Cepat Whoosh, apalagi saya bisa sambil menyapa dan bertemu masyarakat,” pungkasnya. (ft)