Ini Lima Besar Negara Penyumbang Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia

Menparekraf Sandiaga Uno (foto: gemapos/kemeparekraf)
Menparekraf Sandiaga Uno (foto: gemapos/kemeparekraf)

Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Australia, Malaysia, Singapura, India, dan Inggris masuk lima besar negara penyumbang kunjungan wisatawan asing ke Indonesia sepanjang tahun ini.

Dari kelima negara tersebut, kunjungan dari negara India dinilai sangat kuat sehingga Indonesia harus bersiap menambah jumlah promosi dan penerbangan langsung untuk meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan asal negara tersebut. Hal tersebut disamapaikan Menparekraf Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis (30/11).

"Amerika juga ada di 10 besar, sedangkan Tiongkok terlempar dari 10 besar. Jadi yang menjadi evaluasi kami bahwa India sangat kuat dan kami harus tambah jumlah promosi dan penerbangan langsung sehingga pariwisata yang kami harapkan untuk kebangkitan pada 2024 yaitu sebanyak 14 juta bisa lebih berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga.

Menurutnya, target kunjungan wisatawan asing pada tahun ini telah terlampaui hampir di atas 50 persen dari total target awal yaitu sebanyak 7,4 juta orang.

"Sekarang kami mengarah ke 11 juta. Untuk destinasi favorit masih sebesar 50 persen ke Pulau Bali. Tetapi sekarang sudah mulai tersebar ke Jakarta, Kepulauan Riau, maupun lima Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang," kata dia.

Pada kesempatan itu, Sandiaga juga sempat membahas mengenai kontribusi signifikan dari gelaran Piala Dunia U-17 terhadap pariwisata di Tanah Air.

Menurut Menparekraf, saat ini sudah terlihat jelas bahwa jumlah penonton Piala Dunia U-17 total mendekati angka 400 ribu atau lebih.

"Ini menggembirakan karena di atas target kami. Partai final kami harapkan jadi puncaknya dan kami bersyukur dampak dari total target yang kami sampaikan yaitu kunjungan 5 ribu sampai 10 ribu wisatawan tercapai dengan target total kontribusi sekitar 50 sampai 75 juta dolar," tutupnya.(pa)