Legislator Minta PGN Inovasi Penyaluran Gas
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PGN Suko Hartono menyampaikan bahwa pihaknya telah memiliki rencana pengembangan bisnis ke industri petrokimia dengan melakukan hilirisasi gas dari methanol menjadi Dimethil Ether (DME). Produk hilirisasi gas itu, lanjut dia, bisa menjadi bahan baku pengganti LPG yang sebagian besar masih impor. PGN telah melakukan studi untuk merealisasikan rencana itu yang diperkirakan pada 2022 atau 2023 telah rampung. "Kemudian amonia dan turunannya kami batasi portofolio 5-15 persen karena itu bukan bisnis kami, itu bisnis kerja sama dengan subholding kilang, kami bisa meningkatkan volume dan kami tahu bisnis di hilir. Jadi kami masuk portofolio hilir di petrochemic, di methanol dan DME karena itu bisa gantikan LPG," paparnya. PGN juga akan mengembangkan bisnis pengadaan internet dengan memanfaatkan jaringan gas bumi untuk memasang kabel fiber optik. "Kami punya anak perusahaan PGASCom kami pasang jaringan pipa pakai fiber optik untuk kontrol laju arus, kami pasang LNG storage depan perumahan kami pasang infrasturkur pipa sekalian monitoring fiber optik, kami bisa lakukan tambahan menjual produk internet data dan televisi nanti muncul produk gasnet, jualan gas bonus internet dan TV," paparnya. Suko mengharapkan, dalam menjalankan peran sebagai sub holding gas PGN masih memerlukan kepastian pasokan gas baik dari sumur gas atau LNG. (ANT/AAN)