Harapan Erick Thohir untuk BUMN Sepanjang 2023

"Investasi yang didorong BUMN ini tentu bekerja sama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri, dimana ada potensi kurang lebih Rp113 triliun untuk kami dorong," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Tangerang, Banten pada Sabtu (13/1/2023).
"Investasi yang didorong BUMN ini tentu bekerja sama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri, dimana ada potensi kurang lebih Rp113 triliun untuk kami dorong," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Tangerang, Banten pada Sabtu (13/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta badan ini bisa menghadapi potensi resesi yang mengancam dunia di tahun 2023 dengan mendorong investasi.

"Investasi yang didorong BUMN ini tentu bekerja sama dengan pihak luar negeri dan dalam negeri, dimana ada potensi kurang lebih Rp113 triliun untuk kami dorong," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Tangerang, Banten pada Sabtu (13/1/2023). 

BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN I mendorong investasi bekerja sama dengan perusahaan pangan, seperti dengan perusahaan susu Baladna Farm dari Qatar.

Kemudian BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN II mayoritas mendorong investasi dengan bekerja sama perusahaan di bidang logistik.

Investasi di Indonesia mulai seimbang, jika dilihat dari porsi asing dan nonasing serta dari porsi Jawa dan luar Jawa.

BUMN juga diminta untuk terus membuka lapangan pekerjaan dalam menghadapi ancaman resesi pada 2023. Namun, lapangan kerja yang diharapkan dibuka adalah yang berkelanjutan.

"Jadi bukan hanya karena proyek. Bukan lapangan pekerjaan yang misalnya seperti PT Freeport membangun smelter di Jawa Timur yang selesainya di 2024," ucapnya. 

Dengan demikian, Erick Thohir meminta BUMN mendorong pembukaan lapangan kerja yang berkesinambungan dan memberdayakan ekonomi, khususnya melalui UMKM.

Hal ini lantaran pemberian kredit usaha rakyat (KUR) ke UMKM telah berhasil membuka lapangan pekerjaan yang signifikan, seperti 13,7 juta nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, hingga pembukaan 6.600 Pertamina Shop (Perta Shop) di desa-desa.

Pada sisi lain Kementerian BUMN memperkirakan laba BUMN pada 2022 mencapai Rp200 triliun atau naik dibandingkan 2021 dari Rp125 triliun.

"Ini belum tutup buku," ucapnya.

Kemungkinan laba BUMN sebesar Rp200 triliun berkat kerja keluarga besar BUMN yang telah bersatu dalam segala perbedaan saat melakukan efisiensi dan gotong royong.

Efisiensi yang dilakukan BUMN tak hanya sekedar menekan harga, tetapi efisiensi secara operasional.

PT Pertamina (Persero) Tbk. berhasil melakukan efisiensi sekitar US$1,9 miliar pada 2021 dan 2022 sebesar US$600 juta. 

Begitu pula PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa menekan capital expenditure (capex) sampai 30%, sehingga perseroan bisa melakukan percepatan utang dimana utang PLN sudah turun Rp96 triliun dari sebesar Rp500 triliun menjadi Rp404 triliun.

Efisiensi BUMN harus dilakukan di tengah permasalahan harga pangan tinggi dan sedang mempelajari guna menjadi pembeli siaga hasil petani, khususnya untuk kelapa sawit, gula, hingga padi.

"Ini yang kami sedang akan siapkan, rancangan untuk membeli kebutuhan pokok," ungkapnya.

Pertamina juga sudah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax, sejalan penurunan harga minyak dunia.

Kementerian BUMN juga sedang melakukan proses benchmarking terkait produksi minyak Indonesia dengan perusahaan dunia, khususnya dari segi ongkos produksi.

"Jangan sampai nanti perusahaan minyak yang lain harga produksinya sekian, Pertamina justru lebih mahal. Nah ini efisiensi," ujarnya. (ant/din)