6 Fakta Jatuhnya Dua Jet tempur Super Tucano di Kawasan Gunung Bromo

Foto keempat awak Jet Tempur yang gugur dalam kecelakaan (foto: gemapos/X; @tniau)
Foto keempat awak Jet Tempur yang gugur dalam kecelakaan (foto: gemapos/X; @tniau)

Gemapos.ID (Jakarta)- Empat jet tempur Super Tucano tipe EMB-314 mengalami kecelakaan di sekitar Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Pasuruan.

sebelumnya, Ke-empat jet tempur tersebut terbang dari Landasan Udara TNI AU Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pukul 10.50 WIB. Lalu, keempat pesawat membentuk Box Formation, dilanjutkan dengan routing melalui area Alpha, Bravo, Charlie, Delta.

Namun 28 Menit setelah itu, atau tepat pukul 11.18 WIB, dua dari empat jet tempur itu hilang kontak. Hal tersebut disampikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, yang dikutip pada Kamis (16/11/2023).

"Iya benar (kecelakaan), jenisnya pesawat tempur Tucano. Kalau untuk kejadian, selebihnya, baru saya investigasi," katanya.

Berikut ini enam fakta tentang jatuhnya pesawat tempur Super Tucano TNI AU di Pasuruan

Simak 6 fakta jatuhnya pesawat tempur Super Tucano TNI AU di sekitar Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan tersebut.

1. Kronologi sebelum tragedi jet tempur jatuh

Sebelum terbang, keempat jet tempur melaksanakan Station pada pukul 10.15 WIB. Setelah itu keempat jet tempur melaksanakan Start Engine 4 A/C pukul 10.39 WIB.

Adapun dua jet tempur yang jatuh tersebut, yakni tail number TT-3111 dan TT-3103 berasal dari Skadron Udara 21.

Kedua jet tempur yang mengalami kecelakaan tersebut terbang dengan dua jet tempur lainnya yang kembali ke pangkalan udara dengan selamat, untuk misi terbang dengan profisiensi formation flight.

Keempat jet tempur lepas landas atau take off dari Lanud Abdurahman Saleh pada pukul 10.50 WIB. Pada pukul 11.18, jet tempur TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak. Sementara, untuk dua jet tempur lainnya mendarat di pangkalan dengan selamat pada pukul 11.31 WIB.

2. Latihan Rutin

TNI AU meyakini keempat jet tempur terbang dalam kondisi baik karena TNI AU mengatakan, keempat jet tempur tersebut diterbangkan untuk latihan rutin. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Agung Sasongkojati dalam video keterangannya.

"Kedua pesawat sedang melakukan latihan formasi secara rutin, dan diketahui bahwa kedua pesawat ini pada saat terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah," ujarnya.

Sementara itu, dari informasi yang beredar, pesawat TNI AU itu jatuh di dekat Desa Keduwung, Kecamatan Puspo. Lokasi itu tepatnya di lereng Gunung Bromo.

"Kalau Informasi dari rekan-rekan di lapangan, memang ada pesawat jatuh di dekat Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Untuk jenis pesawat kita belum bisa memastikan," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani saat dimintai konfirmasi.

"Tidak di dalam kawasan kami, tapi dekat dengan kawasan kami," imbuhnya.

3. Identitas 4 Awak Jet Tempur yang Jatuh

Masing-masing pesawat diawaki dua prajurit penerbang.

"Untuk pesawat TT-3111, Letkol Pnb Sandhra Gunawan di kursi depan dan Kolonel Adm Widiono di kursi belakang," kata Marsekal Pertama Agung Sasongkojati.

Sementara itu, pesawat TT-3130 diisi dua awak, yakni Mayor Pnb Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel Pnb Subhan di kursi belakang.

4. Empat Awak Jet Tempur yang Jatuh Berhasil Ditemukan

TNI AU menyampaikan jenazah empat personel TNI yang gugur dalam peristiwa itu telah ditemukan.

Adapun dua jenazah pertama yang ditemukan adalah almarhum Mayor (Pnb) Yuda A Seta dan Kolonel (Pnb) Subhan. Jasad ketiga yang ditemukan Kolonel Adm Widiono. Sedangkan, jenazah Letkol Sandhra ditemukan terakhir.

"Sekitar pukul 7 malam (19.00 WIB), jenazah (Letkol Pnb Sandhra Gunawan) sudah ditemukan dan dalam evakuasi ke Lanud Abd Saleh," ujar Marsma Agung kepada wartawan di Lanud Abdulrachman Saleh.

Kemudian, keempat jenazah awak pesawat itu disemayamkan di hanggar Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan akan dilepas secara militer, Jumat (17/11) besok.

Sebelumnya, Kolonel (Pnb) Subhan diketahui sempat mengirimkan bantuan RI ke Palestina pada 4 November 2023 lalu.

Sementara itu, dikutip dari akun media sosial @TNIAU, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Ketua Umum PIA Ardhya Garini nong Fadjar Prasetyo beserta Seluruh Keluarga Besar TNI Angkatan Udara mengucapkan belasungkawa kepada Prajurit Terbaik TNI Angkatan Udara yang gugur dalam melaksanakan tugasnya.

"Semoga perjuangan dan amal ibadah Almarhum diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa Aamiin ya Rabbal Alamiin" tulisnya.(pa)