Jasa Marga: Creatif Financing Diperlukan Untuk Himpun Dana Bangun Jalan

acara Seminar Nasional dan Kunjungan Proyek dengan tema “Pembiayaan Kreatif dan Berkelanjutan Pembangunan Jalan di Indonesia”di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan secara daring pada Rabu (08/11). (Foto: gemapos/jasamarga.com)
acara Seminar Nasional dan Kunjungan Proyek dengan tema “Pembiayaan Kreatif dan Berkelanjutan Pembangunan Jalan di Indonesia”di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan secara daring pada Rabu (08/11). (Foto: gemapos/jasamarga.com)

Gemapos.ID (Jakarta) - Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) melalui Bidang II (Investasi dan Pembiayaan Jalan) menggelar acara Seminar Nasional dan Kunjungan Proyek dengan tema “Pembiayaan Kreatif dan Berkelanjutan Pembangunan Jalan di Indonesia”. Acara diadakan hybrid, secara luring bertempat di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC) dan secara daring pada Rabu (08/11).

Kegiatan tersebut dilaksanakan atas Kerjasama dan didukung oleh PT Jasa Marga bekerja sama dengan PT Hutama Karya

Direktur Utama Jasa Marga sekaligus Ketua Bidang II DPP HPJI Subakti Syukur dalam opening speech menyampaikan bahwa dalam praktiknya, pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang sangat besar, sehingga aspek pendanaan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan target pembangunan.

“Dalam pengembangan infrastruktur yang berkesinambungan, khususnya jalan tol, tentu terdapat tantangan dalam kegiatan pengusahaan jalan tol terkait pembiayaan infrastruktur jalan tol seperti biaya pembebasan lahan, serta biaya konstruksi yang terus meningkat,” ucap Subakti dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023)

Subakti melanjutkan bahwa dibutuhkan kemampuan kreatif dalam proses menghimpun investasi berbasis skema dalam mendanai proyek pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol.

“Selain itu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga dituntut untuk bisa menghasilkan pengembalian investasi/bisnis kepada semua investor, sehingga BUJT diharapkan dapat melakukan creative financing dengan berbagai skema, baik berbasis hutang maupun berbasis ekuitas, serta melaksanakan program asset recycle untuk mendanai proyek-proyek jalan tol baru,” sambung Subakti.

Sementara itu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR sekaligus Ketua Umum HPJI Hedy Rahadian, menjelaskan bahwa penyediaan infrastruktur, khususnya jalan baik jalan nasional/daerah maupun jalan tol, merupakan instrumen ekonomi yang sangat penting upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan, serta mendukung kelancaran distribusi logistik.

“HPJI dapat menjadi wadah independen dan sarana untuk memfasilitasi peningkatan evaluasi serta peningkatan implementasi Good Corporate Governance (GCG) khususnya pendanaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Turut hadir dalam Seminar Nasional, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua HPJI Hedy Rahadian, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Nora Osloi Sinaga, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Taufik Wijoyono, Direktur Utama Jasa Marga sekaligus Ketua Bidang II Dewan Pengurus Pusat (DPP) HPJI Subakti Syukur, Sekretaris Umum DPP HPJI Heddy R. Agah serta jajaran pengurus HPJI.

Hadir sebagai narasumber dalam Seminar Nasional ini di antaranya yaitu Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Prof Chandra Wijaya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Hutama Karya (Persero) Eka Setya Adrianto yang difasilitasi oleh Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Apri Artoto sebagai moderator. (ns)