Bertemu Ribuan Pekerja Pabrik Rokok di Malang, Ini Kata Ganjar

Ganjar Pranowo berbincang dengan pekerja di pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT), Malang, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023). (foto:gemapos/ant/Tim Media Ganjar)
Ganjar Pranowo berbincang dengan pekerja di pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT), Malang, Jawa Timur, Jumat (13/10/2023). (foto:gemapos/ant/Tim Media Ganjar)

Gemapos.ID (Jakarta) - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyerap aspirasi dari ribuan pekerja dalam kunjungannya di pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT), Malang, Jawa Timur.

“Kami senang bisa bercanda dengan para buruh. Bisa senang pengusahanya, memberikan kesempatan kepada mereka (buruh) untuk istrahat sejenak bertemu saya,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Kedatangan Ganjar ke pabrik rokok sigaret kretek tangan bersilahturahmi sekaligus mendengarkan masukan-masukan yang diberikan oleh para pekerja pabrik.

Ganjar mengatakan industri karya seperti ini harus dipertahankan agar tetap menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

“Kita akan menjaga iklim hubungan industrial dengan baik, agar kesempatan kerja ini betul-betul bisa didapat,” ujarnya.

Hanya saja, menurut Ganjar semua pihak harus duduk bersama untuk mencari jalan keluar, agar industri itu bisa bertahan di tengah isu produk tembakau,.yang akan diatur di dalam beberapa pasal.

Diketahui pemerintah sedang menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang menjadi mandat dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Salah satu bagian RPP yang sedang disusun yakni pengamanan zat adiktif berupa produk tembakau sebagaimana mandat Pasal 152 UU tersebut.

“Tentu kita terus mencari jalan keluar yang terbaik, bagaimana industri rokok bisa bertahan," harapnya.

Ganjar menilai produksi pembuatan tembakau seperti itu, merupakan industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga perlu adanya regulasi yang bisa melindungi para petani tembakau.

“Ini penting sekaligus akan melindungi kawan-kawan petani tembakau, yang sudah bercerita susah payah selama ini untuk bisa mempertahankan komoditas sejak jaman sebelum merdeka,” ungkap Ganjar. (pu)