Mudah Menular, Kemenkes Imbau Vaksinasi Difteri Lengkap

Ilustrasi Bakteri Difteri (foto: IStock free)
Ilustrasi Bakteri Difteri (foto: IStock free)

Gemapos.ID (Jakarta) Minimalisir penyakit difteri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat lakukan vaksinasi difteri secara lengkap. Penyakit digteri ini saat ini tengah marak di Indonesia.

Hal itu dikatakan oleh Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes dr Ngabila Salama dalam gelar wicara terkait dengan difteri yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (9/10).

"Salah satu faktor risiko (difteri, red.) adalah orang yang tidak lengkap imunisasinya," ujarnya.

Penyakit yang satu ini patut diwaspadai, pasalnya bakteri difteri bisa menular melalui orang yang terlihat sehat dan tak bergejala.

Lebih lanjut, Ngabila mengatakan vaksinasi harus dilakukan oleh mayoritas orang dalam satu kelompok tertentu, guna menciptakan kekebalan kelompok.

"Biasanya difteri lebih mudah terjadi pada daerah yang cakupan vaksinnya tidak tinggi dan tidak merata. Kenapa vaksin? karena vaksin melindungi diri kita dan orang di sekitar kita," ujar Ngabila 

Kekebalan kelompok, kata dia, untuk melindungi kelompok yang memiliki imunitas rendah, seperti para lansia, ibu hamil, anak-anak, dan orang dengan komorbid.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat melakukan vaksinasi difteri sebagai langkah pencegahan pertama.

Setidaknya, kata Ngabila yang juga Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta itu., vaksin difteri diberikan beberapa kali, masing-masing kepada bayi usia 2, 3, dan 4 bulan, usia balita (18 bulan), saat menginjak kelas 2 dan 5 sekolah dasar (SD), serta vaksin penguat atau tambahan pada perempuan dengan usia produktif (15-39 tahun).

Vaksinasi difteri, salah satu di antara 15 jenis imunisasi yang gratis diberikan pemerintah kepada seluruh anak Indonesia guna mencegah penyakit pada masa mendatang.

"Imunisasi adalah cara mudah dan gratis untuk mencegah 30 penyakit menular dan wabah, dengan efektivitas di atas 95 persen," katanya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan cara ampuh untuk memitigasi infeksi bakteri difteri dengan melakukan imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) lengkap.

"Bisa dari awal kita lakukan imunisasi DPT dan itu harus lengkap imunisasi pertama, kedua, dan ketiga pada saat bayi," ujar Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan.

Ia mengatakan dengan mendapatkan imunisasi tersebut, potensi terinfeksi penyakit yang menyerang bagian tenggorokan ini dapat dicegah, terlebih apabila masyarakat juga telah mendapatkan vaksin penguat DPT selama 10 tahun sekali. (an)