PLN Kalselteng Kampanyekan Electrifying Lifestyle

Manager ULP Lambung Mangkurat Adri Saputro bersama Hasanah pengunjung yang memanfaatkan promo tambah daya pada kegiatan Car Free Day, di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu (foto: gemapos/ antara)
Manager ULP Lambung Mangkurat Adri Saputro bersama Hasanah pengunjung yang memanfaatkan promo tambah daya pada kegiatan Car Free Day, di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu (foto: gemapos/ antara)


Gemapos.ID (Jakarta)- Manajemen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan dengan listrik (Electrifying Lifestyle) dalam rangkaian Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2023 pada sejumlah lokasi di dua provinsi Pulau Kalimantan tersebut.

General Manager PLN UID Kalselteng diwakili Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum Sigit Fanani di Banjarbaru, Kamis, mengatakan pihaknya memanfaatkan hari bebas kendaraan atau "Car Free Day" sebagai salah satu sarana untuk menyapa pelanggan dan menyebarkan sejumlah promosi termasuk kampanye hidup bersama listrik.

"Sebagai ungkapan terima kasih kepada pelanggan setia di rangkaian HPN, PLN menggelar booth promo dengan tujuan menyampaikan program promosi langsung kepada pelanggan karena tidak semua lapisan masyarakat terjangkau jika promosi hanya melalui dunia maya," ucap Sigit.

Sigit mencontohkan kegiatan kampanye yang dilakukan PLN UID Kalselteng saat hari bebas kendaraan di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru dan Jalan Yos Sudarso Palangkaraya, Kalteng, Lapangan Dwi Warna Barabai, serta Siring Laut Kotabaru pada Minggu (17/9).

PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kapuas Provinsi Kalteng juga melaksanakan kampanye serupa yang berlangsung di kawasan Stadion Panunjung Tarung, Kuala Kapuas pada 10 September 2023.

Kegiatan tersebut meliputi "mini touring" menggunakan motor listrik, memasak bersama pakai kompor induksi serta menyapa pengunjung baik yang hadir maupun beraktivitas di sekitar acara sekaligus sosialisasi promosi layanan PLN dan produk internet rumah dari Iconnet.

"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi pengguna sebab tidak menghasilkan emisi. Selain itu juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," tutur Sigit.

Dari sisi penggunaan, Sigit mengungkapkan kompor induksi juga lebih murah dibandingkan kompor berbahan bakar LPG dimana hasil uji coba menunjukkan rumah tangga kecil rata-rata mengonsumsi 11,4 kg LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan.

"Waktu memasak yang lebih cepat sehingga tambah hemat lagi. Jika diasumsikan penggunaan LPG per bulan mencapai Rp204.800 maka dengan kompor induksi ini hanya dibutuhkan listrik sebesar 83 kWh saja atau dengan harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7, maka per bulan hanya Rp118.465," ujar Sigit.

Sigit menegaskan PLN berkomitmen menjadi nomor satu pilihan pelanggan dan nomor satu untuk solusi energi, sehingga jika ada permasalahan kebutuhan kelistrikan, PLN selalu siap melayani.

Selain itu, PLN mengajak masyarakat beralih ke pola hidup lebih ramah lingkungan menggunakan peralatan berbasis listrik seperti motor listrik dan kompor induksi, agar bisa menekan emisi gas karbon dan asap karena pembakaran bahan bakar fosil.

Sementara itu, seorang warga Martapura Kabupaten Banjar Hasanah memanfaatkan momen promo tambah daya HPN untuk rumah dengan proses yang sangat mudah saat hari bebas kendaraan.

"Saya sudah memanfaatkan promo yang diberikan PLN dan ternyata benar bayarnya hanya sebesar Rp 202.300 dengan prosesnya cukup mudah, terima kasih PLN," ucap Hasanah.

Antusiasme masyarakat yang menggunakan promo tambah daya HPN 2023 cukup banyak terbukti sudah sebanyak 2.260 pelanggan yang memanfaatkan promo dengan total penambahan daya sebesar 3.600 kilo Volt Ampere (kVA).

Promosi di kawasan CFD, tidak hanya menyampaikan promo, tetapi ada juga demo memasak memakai kompor induksi dengan keunggulan kompor induksi lebih aman, tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.(ri)