UMKM Binaan Jakpreneur Terus Bertambah

Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023). (foto:gemapos/ant)
Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023). (foto:gemapos/ant)


Gemapos.ID (Jakarta) - Sebanyak 367.769 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah terdaftar sebagai binaan Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) dan terus bertambah seiring dengan sosialisasi program pembinaan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Melalui program Jakarta Entrepreneur, pelaku UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usahanya melalui berbagai fasilitas yang disediakan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/9/2023).

Fasilitas yang diberikan UMKM di DKI Jakarta binaan Jakpreneur seperti mendapatkan wawasan yang luas tentang usaha dan pengembangan usahanya. Selain itu sirkulasi keuangan dalam mengembangkan usaha agar lebih tertib hingga mengembangkan jangkauan pasar yang lebih besar.

Ratu menjelaskan, program pengembangan UMKM ini sejalan dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang meminta agar pertumbuhan jumlah pelaku UMKM di Ibu Kota terus dipantau.

Selain itu, pemberian dukungan melalui berbagai program yang dapat menunjang keterampilan dan kemandirian dalam usahanya juga terus dilakukan.

Sinergi lintas sektor yang terus dibangun agar usaha UMKM di Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik.

"Tentu saja hal ini menjadi semangat bagi kami untuk bisa terus mendampingi dan membantu mereka dalam perjalanan usahanya hingga bisa naik kelas," kata Ratu.

Hingga Sabtu (9/9) malam, data dari Dinas PPKUKM mencatat sebanyak 42.444 peserta telah melakukan pengaktifan kembali (reaktivasi) akun Jakarta Entrepreneur.

Sementara lainnya, sebanyak 235.369 pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan, lalu pendampingan (215.404), perizinan (199.822), pemasaran (58.134), pelaporan keuangan (40.207) dan permodalan sebanyak 8.708 pelaku UMKM.

Dinas PPKUKM juga telah menyusun berbagai strategi guna mencari peluang peningkatan ekonomi, di antaranya penggunaan sistem e-order dan kegiatan pencocokan bisnis (business matching). Sampai saat ini, omset penjualan produk peserta Jakpreneur pada e-order telah mencapai Rp277 miliar lebih.

Pihaknya terus mengupayakan agar para pelaku UMKM mampu mengembangkan usaha agar kualitas produknya meningkat dan bisa naik kelas.

"Berbagai upaya kami hadirkan agar para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk mereka dan bisa naik kelas," katanya.

Di antaranya membangun sinergi lintas sektor dengan pemerintah, swasta, perbankan, perusahaan di dalam dan luar negeri maupun pelaku UMKM lainnya.

Beragam upaya tersebut sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat. (pu)