Kemenparekraf Salurkan Dana DPUP Kepada Dua Desa Wisata di NTT

Sebanyak 60 peserta yang terdiri atas pelaku usaha parekraf di Desa Wisata Wae Rebo mengikuti kegiatan literasi keuangan yang dipusatkan di Desa Satar Lenda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis (foto: gemapos/antara)
Sebanyak 60 peserta yang terdiri atas pelaku usaha parekraf di Desa Wisata Wae Rebo mengikuti kegiatan literasi keuangan yang dipusatkan di Desa Satar Lenda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis (foto: gemapos/antara)


Gemapos.ID (Jakarta)- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi akan menyalurkan bantuan dana Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata (DPUP) dan Ekonomi Kreatif kepada dua desa wisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Diketahui pada Rabu, Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf Indriani Laratu mengatakan keduanya adalah Kampung Adat Waerebo Kabupaten Manggarai dan Desa Detusoko Barat Kabupaten Ende, masing-masing mendapat sebesar Rp120 juta.

“Dana tersebut untuk pembelian peralatan usaha di bidang atraksi wisata, kuliner, fesyen dan kriya,” kata dia.

Indriani menyebut penyaluran dana bantuan DPUP 2023 diberikan berdasarkan pengajuan proposal oleh tim pengusul dari desa wisata sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di desa wisata.

Sesuai petunjuk teknis DPUP, sebelum bantuan tersebut disalurkan, pelaku usaha parekraf terlebih dulu harus mengikuti literasi keuangan untuk pengembangan usaha parekraf di desanya.

“Pandangan saya, dua desa wisata ini memiliki potensi atraksi wisata yang luar biasa, dan bisa dioptimalkan lebih baik lagi potensi dan sumber daya lokalnya, bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai stakeholder, mulai dari pengelola desa wisata, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan lembaga terkait lainnya,” ujar Indriani.

Lebih lanjut, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Oni Yulfian menyebut program ini juga sebagai tindak lanjut program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

"Pemberian bantuan program DPUP tersebut ditujukan untuk pengembangan usaha parekraf di desa wisata dan diharapkan mampu mempercepat kebangkitan parekraf yang berkelanjutan dan memicu pertumbuhan ekonomi secara nasional,” jelas Oni.

Sebelum penyaluran bantuan dana DPUP dilakukan, pada 24 Agustus lalu, sebanyak 60 peserta yang terdiri atas pelaku usaha parekraf di Desa Wisata Wae Rebo telah mengikuti kegiatan literasi keuangan yang dipusatkan di Desa Satar Lenda Kabupaten Manggarai NTT.

Literasi keuangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM sektor parekraf agar dapat mengelola keuangan usaha yang lebih baik, dengan narasumber yang hadir antara lain Kantor OJK Provinsi NTT dan BRI Kanca Ruteng.

Setelah Literasi Keuangan dilaksanakan, program dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) DPUP yang dilaksanakan oleh Indriani Laratu serta perwakilan penerima bantuan yaitu Kepala Desa Satar Lenda Karolus Karbin dan Kepala Desa Detusoko Barat Martina Mbere.

Penandatanganan tersebut disaksikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Isvridus Buntanus, tokoh masyarakat setempat Pastor Paroki Gereja Denge, serta pengelola Desa Wisata Kampung Waerebo dan Detusoko Barat.

Melalui bantuan program DPUP 2023 ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Isvridus Buntanus berharap agar setiap desa wisata dapat menyadari pentingnya memberikan pengalaman wisata (tourism experience) yang unik dan tak terlupakan bagi wisatawan sehingga mereka tertarik untuk dapat berkunjung kembali ke desa wisata tersebut.

Pada tahun 2023 berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf bersama tim bidang Parekraf, telah ditetapkan 50 Desa Wisata penerima bantuan dana DPUP 2023, dan disalurkan secara bertahap mulai Agustus hingga Oktober mendatang.(ri)