TNI AD Luncurkan Aplikasi e-stuntad dan e-posyandu, Ini Gunanya

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan keterangan kepada awak media di Mabesad, Jakarta, Selasa (5/9/2023). (foto:gemapos)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat memberikan keterangan kepada awak media di Mabesad, Jakarta, Selasa (5/9/2023). (foto:gemapos)


Gemapos.ID (Jakarta) - TNI Angkatan Darat (TNI AD) meluncurkan aplikasi e-stuntad dan e-posyandu di Mabesad, Jakarta, Selasa (5/9/2023). Kedua aplikasi itu disebut akan mempermudah prajurit TNI AD dan keluarganya serta masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.

Tak hanya itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut aplikasi e-stunted akan memudahkan deteksi sebaran stunting setiap wilayah di indonesia.

“Dari mendeteksi kemudian kita mengintervensi dan kemudian kita memantau dimana anak-anak yang stunting,” kata Kasad Dudung saat memberikan keterangan kepada awak media di Mabesad, Selasa (5/9/2023).

Selain itu, menurutnya, e-stuntad dan e-posyandu TNI AD juga sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Untuk membantu pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakat dan target dari Pak Presiden (Jokowi,-red) tahun 2024 terkait capaian stunting harus mencapai 14 persen,” ujarnya.

Saat ini, menurut Kasad sudah 5000 lebih masyarakat yang mengakses aplikasi ini. Masyarakat yang mengakses aplikasi e-stuntad dapat mengetahui anaknya tergolong stunting atau tidak, dari perhitungan berat dan tinggi badan. Setelah itu mereka dapat melakukan pelaporan secara pribadi.

“Di situ nanti akan terpantau (jumlah stunting,- red), kemudian nanti akan diintervensi,” ujanya.

Aplikasi yang diketahui sudah dijalankan selama tiga bulan terakhir itu dicanangkan untuk seluruh Indonesia, baik di tingkat PG, PD dan PCBS serta binaan posyandu persit seluruh Indonesia. Selain itu juga melibatkan ibu-ibu posyandu yang ada di masing-masing satuan atau ibu-ibu persit.

“Saya berharap mudah-mudahan aplikasi e-suntad ini akan membantu pemerintah,” tutup Kasad.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyebut aplikasi e-stuntad yang digagas TNI AD itu memberikan anspirasi bagi semua pihak karena memiliki data real time. Data-data yang diisi oleh posyandu dapat tersentral dan terkam baik.

“Saya kira ini sangat menginspirasi dan mendukung program percepatan penurunan stunting untuk menuju angka 14 persen,” ujarnya.

Aplikasi e-stunted merupakan aplikasi untuk mempermudah deteksi sebaran stunting di setiap wilayah. Data tersebut diperoleh dari laporan Babinsa. Sedangkan e-posyandu merupakan palikasi berbabis data pemantauan terkait kondisi kesehatan ibu hamil dan balita secara real time. Selain itu aplikasi itu juga menyediakan data lokasi posyandu terdekat. (rk)