Apri/Fadia Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 Denmark

Apri/Fadia Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 Denmark (foto: ant)
Apri/Fadia Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 Denmark (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta) Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke babak semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark, Sabtu.

Apri/Fadia bakal menghadapi pasangan Korea Selatan, Kim Soyeong/Kong Heeyong di babak semifinal ini, setelah di babak sebelumnya berhasil mengalahkan unggulan lima asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 21-18, 13-21, 21-10.

Tiga wakil Indonesia lainnya yang berlaga di perempat final harus mengakui keunggulan lawan. Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana kalah saat menghadapi Liang Wei Keng/Wang Chang (China) dalam drama rubber game 18-21, 21-15, 14-21.

Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung juga belum bisa mengalahkan unggulan kedua asal Jepang, Akane Yamaguchi, di babak delapan besar dengan skor 16-21, 18-21.

“Saya belum puas dengan penampilan yang tidak sesuai dengan keingininan saya di pertandingan ini. Banyak kesalahan sendiri. Harusnya saya bisa bermain lebih baik, meskipun hasilnya tidak menang. Saya senang bisa lolos ke 8 besar Kejuaraan Dunia, tetapi tak puas secara penampilan hari ini,” kata Gregoria.

"Banyak evaluasi dan saya belum puas dengan penampilan hari ini. Masih banyak yang harus dibenahi lagi. Banyak pelajaran yang didapat dari pertandingan ini. Lawan dari awal sudah tahu cara bermain dan menerapkan pola untuk melawan saya. Sedangkan saya lambat menemukan cara main untuk mengalahkan lawan," imbuhnya.

Satu wakil Indonesia lainnya di delapan besar adalah ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan disingkirkan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea Selatan) dengan skor 19-21, 17-21.

"Gim pertama sayang kami sudah unggul, tetapi setelah itu banyak buang angka. Harus diakui, permainan lawan memang lebih rapi dan tak banyak melakukan kesalahan," kata Hendra.

“Ini merupakan Kejuaraan Dunia yang terakhir bagi saya. Banyak kenangan indah. Ada menang dan kalah. Bersyukur bisa melewati dan bisa selesai,” ujar Ahsan menambahkan.(da)