Jangan Tergesa-gesa Masuk ‘New Normal’

Ralph Van Doorn 2
Ralph Van Doorn 2
Gemapos.ID (Jakarta) Bank Dunia memprediksi perekonomian Indonesia stagnan atau 0% pada 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 5,02%. “Perekonomian ini tertekan akibat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah berlangsung April sampai Mei 2020,” kata Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Ralph Van Doorn dalam video conference, Kamis (2/6/2020). Bahkan, apabila PSBB diterapkan selama empat bulan, maka pertumbuhan ekonomi bisa anjlok hingga -3,5%. Hal ini akibat konsumsi rumah tangga melambat lantaran banyak masyarakat kehilangan pekerjaan atau dirumahkan, kegiatan ekonomi dan kepercayaan konsumen turun. Kinerja perekonomian tertekan juga akibat investsai melemah dan tren harga komoditas yang cenderung terus menurun. “Rasio utang pemerintah bisa melonjak hingga 37% dari Produk Domestik Bruto (PDB) akibat rasio penerimaan yang tertekan serta Indonesia yang banyak melakukan pinjaman untuk membiayai paket stimulus," tuturnya. Dengan demikian, Bank Dunia menyarankan pemerintah fokus menyelesaikan masalah krisis kesehatan ketimbang memulai era tatanan hidup baru. Hal itu bisa dilakukan mulai membantu perusahaan yang terkena dampak dari Covid-19 dan memerbaiki kondisi perbankan dalam negeri. Selain itu para pekerja dibekali dengan keterampilan dan mendorong perusahaan untuk melakukan rekrutmen kembali karyawannya yang di PHK. Pemerintah juga bisa mulai menarik investasi baru yang disalurkan melalui reformasi struktural, infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia. (moc)