Sandiaga Uno Berharap Indonesia Tak Hanya Jadi Target Pasar AI Tapi Juga Mampu Menciptakan

Menparekraf Sandiaga Uno (layar kiri) saat berdiskusi dengan penyelenggara ajang Indonesia AI Innovation Challenge 2023 saat kegiatan The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU). (foto: gemapos/antara)
Menparekraf Sandiaga Uno (layar kiri) saat berdiskusi dengan penyelenggara ajang Indonesia AI Innovation Challenge 2023 saat kegiatan The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU). (foto: gemapos/antara)


Gemapos.ID (Jakarta)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan harapannya Indonesia tidak hanya sekedar menjadi target pasar dari pengembang teknologi kecerdasan buatan (AI) asing, tetapi juga mampu menciptakan teknologi tersebut serta dapat berinovasi.

"Kita harap Indonesia bukan hanya sebagai target market dan pengguna tapi juga bisa menciptakan produk dan inovasi AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan)," kata Sandiaga dalam kegiatan bertajuk The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) yang disiarkan secara daring di platform Zoom pada Senin.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Musik, Film, dan Animasi Kemenparekraf, Mohammad Amin. Menurut dia, kolaborasi pentahelix yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa, dapat menciptakan teknologi AI yang tidak hanya mengefisienkan proses produksi, tetapi juga memperluas lapangan pekerjaan.

"Kalau kita mampu memanfaatkannya dengan berkolaborasi dengan baik, seluruh pentahelix, maka kita akan menghasilkan AI yang mempunyai efisiensi dalam produksi dan layanan. Kita akan menciptakan sesuatu yang positif, mengurangi biaya operasional dan kemudian menciptakan lapangan kerja baru," ujar Amin yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Tren kecerdasan buatan yang tengah marak di industri teknologi global saat ini dapat menjadi komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi terutama yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dan digital, seperti yang disampaikan Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri AI Indonesia, Hammam Riza.

Riza memaparkan prediksi pemanfaatan teknologi AI generatif yang dapat memberikan dampak kepada perekonomian dunia sebesar 2,2 hingga 4,4 triliun dolar AS per tahun.

Sementara di Indonesia sendiri, diperkirakan teknologi AI akan memberikan dampak terhadap PDB sebesar 15 hingga 40 persen.

"Secara khusus disebutkan bahwa teknologi AI akan berdampak pada PDB kita antara 15 sampai 40 persen," kata Riza dalam kegiatan WBSU.

Sebagai upaya dalam menggali potensi pengembangan AI dalam negeri, Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan ajang Indonesia AI Innovation Challenge (AiNOC) 2023 yang saat ini akan memasuki babak grand final.

Babak grand final AiNOC 2023 akan mempertandingkan sembilan peserta dari delapan provinsi di Indonesia. Ajang tersebut akan digelar di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat pada 24 Agustus mendatang.

Ketua Komptap AI APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi & Komunikasi Nasional) sekaligus inisiator AiNOC 2023, Karim Taslim, mengatakan penyelenggaraan AiNOC 2023 dapat mendorong ide kreatif dan inovasi pengembang dalam negeri dalam menciptakan teknologi AI.

"Kita harus bisa berinovasi sendiri. Kita harus memunculkan ide-ide kreatif, kreativitas, kemudian inovasi anak-anak muda kita sendiri," kata Karim yang turut hadir dalam kegiatan WBSU.(ri)