Upayakan Cukupi Kebutuhan Daging, Pemkab Kulon Progo Dampingi Kelompok Ternak

Komisi II DPRD Kulon Progo meninjau Kelompok Ternak Wahana Andhini Bhakti Bedoyo Galur (foto: ant)
Komisi II DPRD Kulon Progo meninjau Kelompok Ternak Wahana Andhini Bhakti Bedoyo Galur (foto: ant)


Gemapos.ID (Jakarta)- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan pendampingan dan pembinaan terhadap koloni kelompok ternak supaya berkembang dalam rangka mencukupi kebutuhan daging di wilayah itu.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan melalui Penyuluh Pertanian BPP Galur sudah melaksanakan pendampingan dan pembinaan.

"Saat ini kelompok mengajukan permohonan register kelompok dan akan segera dilakukan verifikasi oleh UPT Penyuluhan Pertanian dan hasil verifikasi sebagai dasar penerbitan register kelompok," kata Trenggono.

Ia juga mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan juga melalukan kajian pengembangan koloni Kelompok Ternak Wahana Andhini Bhakti Bedoyo Galur sebagai kawasan ternak terpadu. "Saat ini masuk dalam kajian," katanya.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Priyo Santoso meminta pemerintah kabupaten setempat menjadikan koloni kelompok ternak itu sebagai kawasan sentra ternak terpadu.

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan lapangan Komisi II, koloni kelompok ternak itu melakukan pengembangan sapi dan kambing, serta domba yang cukup banyak dan dikelola oleh puluhan anggota.

Kebutuhan daging dari ternak di Kulon Progo dan DIY pada umumnya sangat besar sehingga perlu adanya pengembangan sentra kawasan ternak.

Pada saat rapat kerja dengan dinas terkait pernah mendapatkan laporan bahwa kebutuhan hewan qurban sapi dan kambing di Kulon Progo masih mendatangkan dari daerah luar, maka pengembangan kawasan sentra harus digalakkan dan menjadi prioritas kebijakan pengembangan ternak di Kulon Progo.

"Kami melihat langsung salah satunya di kelompok ternak ini, kami komisi 2 sepakat pengembangan model koloni seperti yang dilakukan di kelompok ternak itu," kata Priyo.

Menurut dia, kelompok ternak tersebut memiliki koloni berupa kandang ternak, baik ternak sapi dan kambing. Kelompok ini melakukan pengelolaan koloni ternak terintegrasi.

Di samping pengelolaan terintegrasi hulu sampai hilir, kelompok ini bisa menjadi edu wisata ternak, apalagi lokasi berada di titik strategis dekat Jalan Jalur Lintas Selatan.

Kandang koloni yang di Era Orde Baru pernah menjadi kandang percontohan nasional. Saat ini terkesan kurang perhatian dari sisi jalan masuk masih tanah, keadaan fisik kandang yang mulai banyak kerusakan dan sistem masih tradisional.

"Kami minta pemerintah daerah untuk turun langsung melakukan dukungan pembinaan dan fasilitasi terhadap kebutuhan pengembangan kelompok ternak ini," katanya.

Ketua Kelompok Ternak Wahana Andhini Bhakti Bedoyo Galur Awarwan Budi Wibowo mengatakan kelompok ternaknya menempati lahan seluas lima hektare. Saat ini, memelihara sedikitnya 53 ekor sapi. Jenis yang dibesarkan yakni limosin, dan metal, kemudian domba dan gembel.

Pada saat Idhul Adha kemarin, jumlah ternak yang dijual lebih dari 60 ekor sapi. Saat ini, kelompoknya sedang melakukan pengadaan ternak untuk penggemukan.

"Kami berharap didukung akses jalan menuju koloni, dan bantuan perbaikan kandang ternak," katanya.(ri)