Polemik JIS dan Pansos Elit Politik

Jakarta International Stadium (ist)
Jakarta International Stadium (ist)


Gemapos.ID (Jakarta) Makin kesana makin kesini, Ini benar benar sedang jadi sorotan gengs.

saya juga kurang paham ini konteknya olahrga atau bisa kita bawa keranah politik.

hal ini berawal dari Indonesia terpilih menjadi tuan rumah piala dunia U17, tuan rumah kebingungan nih stadion mana yang akan dijadikan venue pertandingan, kalau GBK kan gak mungkin, karna mau ada coldplay disana look at the star.

langsung deh muncul berbagai usulan bahwa jakarta mempunyai stadion megah selain GBK yaitu Jakarta International Stadium kebanggaan bapak mantan Gubernur dan bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan.

Namun gengs Jakarta International Stadium/JIS akhir akhir ini tengah jadi polemik gengs.

Diusulkan nya JIS sebagai venue Piala dunia seakan akan tak lepas dari permainan elit politik, dimana jiga JIS ini jadi digunakan sebagai venue maka hal ini bisa dijadikan promosi gratis bagi Anies Baswedan.

Dari sini kemudian berkembang isu politik yang berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2024. dimana JIS langsung disorot dan muncul beberapa statmen bahwa JIS tidak sesuai standa fifa.

Kita juga tahu persis bagaimana sepak bola menjadi sarana yang efektif untuk pansos politik, dan yaa inilah waktu yg tepat untuk para elit politik si.

namun apakah benar bahwa jakarta International Stadium tidak memenuhi standar FIFA seperti yg dikatakan PSSI. mari kita bahas di editorial.

Muncul polemik bahwa Jakarta International Stadium yang dibangun dan menghabiskan dana triliunan rupiah ternyata tidak sesuai dengan standar FIFA, Benarkah??

Oke ges Gemapos akan menggoreng dan mencari fakta dan data mengenai JIS ini gengs.  

Mengapa saya mengatakan bahwa polemik JIS ini bukan sekedar Olahraga namun juga politisi adalah,

yang pertama menganai rumputnya.

yaa pada hari selasa 4juli2023, menteri PUPR, bapak Erik Thohir dan PJ gubernur JKt Heru Budi melakukan peninjauan langsung ke JIS dan menghasilkan beberapa catatan yang salah satunya di sampaikan langsung oleh menteri PUPR bapak Basuki Hadimuljono bahwa rumput JIS tidak memenuhi standar FIFA dan harus dilakukan renovasi.

Itu kata menteri PUPR ges.

Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput JIS membeberkan masalah rumput JIS yang tidak sesuai standar FIFA

Stadion JIS saat ini menggunakan Jenis rumput zoysia japonica. 

Jenis rumput ini sebenarnya sudah berstandar FIFA dan banyak dipakai di stadion-stadion sepak bola Eropa gengs. Misalkan saja, stadion kebanggaan raksasa Jerman Bayern Munich, Allianz Arena.

nah rumput nih udah sama kayak jis tapi kenapa masih di klaim tak standar ya.

aku ada salah satu foto yg cukup menyita perhatian gengs dan ini fotonya (foto PUPR erick cek stadion)

dalam foto tersebut terlihat bahwa yg dicek oleh menteri PUPR beserta jajarannya adalah rumput diluar lapngan sedangan yg diinjak oleh rekan media lah rumput utamanya.

atas hal ini PUPR tranding di twitter, warganet mengatakan bahwa PUPR salah jika mengatakan dan akan mengganti semua rumput di stadion JIS.

Selanjutnya adalah area parkir yang kurang memadai.

Di Jakarta International Stadion fasilitas parkirnya hanya menampung 800unit mobil dan 80rb penonton.

ini artinya supporter yg ingin menyaksikan pertandingan diharpkan menggunakan transpotasi umum, namun memang akses transpotasi belum terkoneksi satu sama lain.

jika kita lihat stadion2 diluar negeri yg sudah berstandar FIFA fasilitasnya jauh relatif lebih sedikit dari JIS. contohnya Stadion santiago bernabeu yang merupakan kandang club raksasa real madrid. itu fasilitasnya hanya bisa menampung 500unit kendaraab loh gengs.

dan memang stadion2 megah di luar sana ya lebih menganjurkan para penonton nya menggunakan transpotasi umum untuk mengurangi kemacetan.

ya mungin itu yg menjadikan JIS dicap tidak memenuhi standar fifa oleh PSSI, namun ada salah satu pembangunan KRL di Jis yg kita doakan bisa rampung sebelum piala dunia U17 digelar.

Jadi menurut saya JIS ini terlalu dini kalau kita bilang laya atau tidak menurut FIFA. namun apakah JIS sudah dibangun sesuai rekomendasi FIFA, jawabannya YA, karna memang untuk membuat stadion sesuai standar FIFA ada panduannya yaitu Stadion teknikel recomendation yg bisa di download di website FIFA.

Jadi stadion nya sendiri menurut saya no problem, beyon no FIFA, cuma memang fasilitasnya yg diluar lah yg agak kurang mendukung. 

jadi FIFA menganjurkan selama event FIFA berjalan semua kondisi di sekitar stadion harus steril dalam artian selama event berjalan tidak ada brand lain yg berada di lingkungan tersebut selain sponsor dari FIFA. sedangkan di JIS itu belum diterapkan karna langsung area umum yg sulit pengendaliannya.

namun apakah Indonesia masih ada campur tangan politik antara olahraga dengan politik, jawaban nya YA !

ini sudah bukan sesuatu hal yg tabu lagi oleh FIFA, bagaimana tidak, contoh waktu PSSI memilih bali sebagai venue piala dunia. jika kita lihat stadion i wayan dipta ini relatif kecil, luarnya, kalo stadionnya oke,tapi batas beberapa meter sudah pemukiman.

nah ini tetap dipilih, kenapa, karna ini sekaligus memperkenalkan Bali dan pariwisata Indonesia gitu loh.

FIFA sudah menghukum Indonesia gegara isu politik yang panas menjelang Piala Dunia U-20. Sekarang, isu politik memanas lagi menjelang Piala Dunia U-17.

Mudah-mudahan kali ini FIFA bisa lebih bersabar dan lebih memahami bahwa sepak bola Indonesia tidak bisa lepas dari politik.(da)