Sedang Naik Daun, PSSI Ingin Timnas Indonesia Tampil di Olimpiade Setelah 68 Tahun

Sedang Naik Daun, PSSI Ingin Timnas Indonesia Tampil di Olimpiade Setelah 68 Tahun (ist)
Sedang Naik Daun, PSSI Ingin Timnas Indonesia Tampil di Olimpiade Setelah 68 Tahun (ist)


Gemapos.ID (Jakarta) PSSI mencanangkan Timnas Indonesia U-23 tampil di Olimpiade untuk kedua kalinya saat berlangsung di Paris, Prancis pada Juli hingga Agustus 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam jumpa pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (23/6). Bagi Erick, melihat Indonesia tampil lagi di ajang Olimpiade adalah cita-cita.

Timnas Indonesia pertama kali tampil di Olimpiade pada 1956. Ketika itu tim Garuda mendapat tiket ke Olimpiade Australia karena ada pemboikotan dari Taiwan. Saat itu eskalasi konflik China dan Taiwan sedang tinggi.

Namun persiapan Timnas sebelum dapat tiket cukup panjang. Timnas yang diasuh Antun Pogacnik melakukan pemusatan latihan di Eropa Timur, seperti Rusia, Yugoslavia, Jerman Timur, dan Cekoslovakia.

Kisah manis tampil di Olimpiade ini ingin diulang Erick. Karenanya pula Menteri BUMN ini ingin Garuda Muda dipersiapkan dengan sangat serius sejak dari masa kualifikasi ke Piala Asia U-23 sebagai jembatan ke Olimpiade.

"Ingin masuk Olimpiade? Ingin. Namanya juga nyoba. Ini kita harus mengerti. Ini ada tahapan, ada rencana. Kalau saya lebih milih AFC U-23, abis itu main Mei, siapa tahu main Olimpiade. Ini yang kita harus membuat keputusan secara jernih," kata Erick.

Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung pada 6-12 September 2023 di Solo. Pada periode yang sama akan berlangsung kalender internasional FIFA Match Day. Mau tak mau PSSI harus menetapkan prioritas.

Ini karena banyak pemain Timnas Indonesia yang secara usia masih masuk dan bisa memperkuat skuad Indonesia U-23. Beberapa di antaranya adalah Rizky Ridho, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Ivar Jenner.

Untuk dua agenda ini, Erick ingin ada kebijakan yang tepat. Maksudnya, kualifikasi Piala Asia U-23 2024 jadi prioritas. Artinya pula ada potensi pemain-pemain U-23 tidak masuk daftar panggil Timnas Indonesia.

"Untuk September ini memang kita ada jadi tuan rumah AFC U-23 di Solo. Kalau kita lihat kemarin sama tim Argentina itu ada enam pemain kita yang berada dibawah U-23. Ada Elkan, Ridho, Rafael, Ivar, Marselino, dan ada Arhan," kata Erick di Menara Danareksa.

"Artinya ini generasi emas kita. Bayangkan dari 11 [skuad inti Timnas Indonesia] ada enam pemain U-23. Ini yang benar-benar harus kita atur. Jangan sampai generasi emas kita ini jadi over use atau dipaksakan main terus nanti ada cedera," ujarnya.

Untuk mengurai persoalan ini, Erick bersama Badan Tim Nasional (BTN), Shin Tae Yong, dan Indra Sjafri akan duduk bareng. Erick berharap tidak ada pihak yang mengedepankan egonya.

"Ya ini, saya duduk bersama dengan pak Waketum, dua pelatih coach Indra dan coach Shin dan Kepala BTN, jangan masing-masing ego, tetapi prioritaskan kesehatan pemain, mental pemain, mereka manusia juga bukan robot," kata Erick.

"Artinya apa? Bulan September ini kita sedang menyusun karena ada partai 9-12, artinya kita bisa main tanggal 6 di seniornya. Di antara 9-12, tentu kita cari tanggal yang baik, pertanyaan siapa yang main? Apa mungkin pemain yang sudah kita siapkan untuk U-23?" ujarnya menjelaskan.(da)