A Day In Kampung Bali Bekasi: Mahasiswa LSPR Dukung Budaya Bali di Bekasi



Gemapos.ID (Jakarta) - Mahasiswa Ilmu Komunikasi dari LSPR Institute of Communication and Business kelas PRDC24-2SP menyelenggarakan acara A Day in Kampung Bali Bekasi di JL. Merpati Bali No 49, RT 001, RW 09, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Sabtu (17/6).

A Day in Kampung Bali Bekasi merupakan salah satu acara puncak yang diselenggarakan untuk memperkenalkan dan menciptakan branding yang kuat Kampung Bali Bekasi kepada masyarakat yang belih luas.

Ketua Pelaksana Visit Kampung Bali 2023, Mohammad Haris Pratama menyebut sebelumnya juga telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pre-event yaitu Bali Day (pawai budaya Bali di Bekasi) dan Car Free Day.

"A Day In Kampung Bali Bekasi sebagai kampanye untuk memperkenalkan Kampung Bali Bekasi ke masyarakat Bekasi," kata Harris dalam konferensi persnya di Kampung Bali Bekasi, Sabtu (17/6/2023).

Sementara itu, Dosen mata Kuliah Community Development Rizka Septiana menyampaikan apresias kepada para mahasiwa yang telah bekerja keras menyelenggarakan Visit In Kampung Bali 2023 yang puncaknya adalah acara A Day In Kampung Bali Bekasi.

Ia menyebut, dengan persiapan yang terbilang singkat, para mahasiswanya itu telah membuktikan diri mampu menyelenggarakan event dengan hasil yang membanggakan.

"Acara ini hanya dibuat dalam waktu 4 bulan, waktu yang terbilang singkat, namun hasilnya sangan mengagumkan," ungkapnya.

Rizka mengungkap program Visit In Kampung Bali tidak hanya diselenggarakan satu kali ini saja. Nanmun nantinya terus dilakukan dan digelar oleh mahasiswa nagkatan dibawahnya.

"Program ini tidak hanya dilakukan satu kali saja, kalau kali ini memang hanya sampai pada tahapan evaluasi saja. namun nantinya akan dilakukan dengan berkala ke juniornya lagi. jadi ini pasti berkelanjutan," ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Lurah Harapan Jaya, Mohammad Soleh mengungkapkan terimakasih kepada mahasiswa LSPR kelas PRDC24-2SP dan para dosen yang menjadikan Kampung Bali Bekasi sebagai sasaran program dan terselenggara dengan sukses.

"Masih mahasiwa saja sudah bisa seperti ini, luar biasa. Apalagi nanti kalau sudah lulus, pasti lebih luar biasa. Mudah-mudahan semua sukses," puji Ketua Lurah.   

Kampung Bali Bekasi memang menurutnya merupakan kampung yang luar biasa, karena semua nilai yang terkandung dalam Pancasila ada di sini, mulai dari toleransi, suku, agama dan budaya.

"Kampung Bali ini sangat luar biasa, karena semua nilai pancasila ada di sini. Makanya kampung ini juga disebut Kampung Pancasila. Terimakasih sudah membantu menggaungkan Kampung Bali ini ke masyarakat yang lebih luas," ungkap Soleh.

Rangkaian acara utama A Day In Kampung Bali Bekasi ini terdiri dari Press Conference, dua workshop, yaitu workshop belajar tarian tradisional Bali oleh sanggar tari dan workshop memasak masakan khas Bali oleh Melanting Kitchen.

Tak hanya itu, dalam A Day In Kampung Bali Bekasi peserta juga diajak berkeliling untuk melihat apa saja yang ada di Kampung Bali Bekasi.

Selain dukungan dari masyarakat Kampung Bali Bekasi, acara itu juga menghadirkan empat komunitas, yaitu Komunitas Jejaring Craft, Komunitas Bekasi Ecoprint Club (BEC), Komunitas Smbloopgrapher, dan komunitas Universitas Bhayangkara seta dua Key Opinion Leader (KOL) yaitu Faris Syauqi sebagai KOL TikTok dan Hasta Ariena sebagai KOL Instagram.

Sebagai orang luar yang melihat acara ini, Key Opinion Leader (KOL), Faris Syauqi, mengaku sangat senang dan mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh para mahasiswa LSPR.

“Saya sendiri merasa sangat senang dan tertarik ya saat ditawarkan untuk menjadi salah satu narasumber dalam acara ini. Saya belum pernah ke Bali, namun saat saya pertama kali tiba di kampung ini, saya kaget bahwa ternyata ada loh kampung yang bernuansa Bali seperti ini di Bekasi. Kampung Bali Bekasi ini memang ternyata sudah sangat lengkap ya, mulai dari ragam budayanya, sukunya, kulinernya, itu semua sudah ada disini, jadi menurut saya sangat sayang apabila Kampung Bali Bekasi kurang dikenal eksistensinya oleh masyarakat kotanya sendiri,” tutur Faris.

Diketahui, program ini merupakan tugas akhir dari empat mata kuliah yang tengah diampu pada semester enam, yaitu Public Relations Program and Evaluation, Community Development, Public Relations Communication Technique, dan Creative Production and Publicity. Kegiatan ini juga menjadi bentuk toleransi antara suku, ras, dan agama yang berada di Kampung Bali Bekasi. (rk)