Apa Itu Gerakan Desa Wisata? Ini Penjelasan Cak Imin

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat berkunjung ke Desa Ngepeh Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dalam rangkaian safari Ramadhan 1444 Hijriah, Senin (17/4/2023). (ant)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar saat berkunjung ke Desa Ngepeh Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dalam rangkaian safari Ramadhan 1444 Hijriah, Senin (17/4/2023). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menggagas gerakan desa wisata untuk mengembangkan potensi besar desa dalam membangkitkan ekonomi kreatif.

"Nah, gerakan desa wisata ini menjadi jalan keluar untuk mendongkrak potensi desa menumbuhkembangkan ekonomi kreatif," kata Muhaimin saat berkunjung ke Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, dalam rangkaian Safari Ramadhan 1444 Hijriah, Senin (17/4/2023), sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurut Wakil Ketua DPR RI itu, apabila ekonomi kreatif desa digerakkan melalui wisata, maka bukan hanya mendongkrak kapasitas sumber daya alam desa, melainkan menumbuhkan efek pertumbuhan ekonomi kreatif, seperti kerajinan tangan, produksi makanan, dan transportasi.

Dengan demikian, Muhaimin menyambut baik sekaligus mendukung pengembangan desa-desa wisata oleh pemerintah.

"Saya menyambut baik dan mendukung sepenuhnya desa-desa wisata ditumbuhkembangkan secara serius oleh pemerintah, bahkan dijadikan target wisata baru. Dengan demikian, konsentrasi itu menjadi percepatan dan percepatan yang akan memakmurkan desa," ujar dia.


Untuk mengoptimalkan gagasan itu, Muhaimin berpendapat pemerintah perlu segera menyiapkan alokasi anggaran yang cukup serta membangun infrastruktur yang memadai di setiap desa.

"Anggaran harus disiapkan, infrastruktur harus dibangun untuk konektivitas, dan tentu saja promosi harus dibantu. Ini desa digital sangat penting," ujar dia.

Terkait dengan pemanfaatan teknologi digital, Muhaimin memandang media sosial dapat menjadi sarana bagi desa untuk memperkenalkan wisata kepada masyarakat luas.

"Sekarang, media sosial sudah sangat murah untuk mendongkrak wisata menjadi dikenal. Bahkan sekarang, banyak sekali wisata-wisata baru trending topik lalu membuat orang tertarik dan berbondong-bondong mendatangi lokasi-lokasi baru," ujar dia. (rk)