Pemalsuan QRIS di Masjid, Begini Respon Cak Imin

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). (ant)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). (ant)

Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengecam pelaku kasus penipuan melalui barcode QRIS palsu di berbagai masjid pada bulan puasa.

"Ya saya tentu prihatin sekaligus mengecam praktik pemalsuan QRIS di masjid-masjid, apalagi ini bulan puasa, bulan seharusnya kita meningkatkan ibadah, ini malah menipu orang. Masyarakat saya imbau lebih teliti saat ingin menyalurkan infak," kata Gus Muhaimin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu mengajak masyarakat untuk menyalurkan donasi ke lembaga-lembaga kredibel, baik yang berada di bawah naungan pemerintah maupun yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan terpercaya.

"Saya harap masyarakat mendonasikan infak atau pun zakat ke lembaga-lembaga yang kredibel saja. Kalau yang dikelola pemerintah kan ada BAZNAS, kalau di NU ada LazisNU, di Muhammadiyah ada LazisMU. Saya kira ini lebih aman," tutur Gus Muhaimin.


Di sisi lain, Gus Muhaimin juga meminta pengurus masjid melakukan pengecekan barcode QRIS yang menempel pada kotak amal di masing-masing masjid secara berkala. Hal ini guna mencegah tersebarnya barcode QRIS palsu.

"Pengecekan secara berkala keaslian stiker QRIS tentu penting dilakukan pengelola masjid. Nggak kalah pentingnya kamera pengawas juga perlu ditambah. Kasus QRIS palsu di masjid bisa cepat diusut aparat itu salah satunya berkat kamera pengawas," katanya.

Kasus penipuan dengan modus barcode QRIS itu viral usai terungkap di salah satu masjid di kawasan Jakarta Selatan. Seorang pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas penipuan lewat barcode QRIS tersebut.

Dari hasil penyelidikan, Iman telah melakukan aksi penipuan dengan menempel barcode QRIS palsu itu sejak 1 April 2023. Tidak hanya di masjid, barcode QRIS palsu itu juga dipasang di 37 tempat lainnya, seperti pasar hingga bank.

"Untuk sekarang yang kami bisa dapat data itu tanggal 1 April," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/4). (rk)