Gemapos.ID (Jakarta) - Bio Farma memiliki misi menjaga ketahanan kesehatan nasional melalui transformasi digital.

"Dengan adanya teknologi digital maka akan semakin kuat," kata Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma Honesti Basyir di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (22/1/2023)

Bio Farma telah memiliki pondasi perusahaan yang sangat kuat mulai lresearch & development, manufaktur, distribusi, retail, healthcare & services, players/insurance, hingga digital company.

Jadi, transformasi perusahaan menuju era digital akan lebih mudah.

Saat ini Bio Farma juga merupakan entitas induk dari holding BUMN farmasi terbesar di Indonesia bersama Kimia Farma dan Indofarma.

Perusahaan ini berencana akan mengembangkan usaha menjadi holding kesehatan yang beroperasi dari hulu ke hilir untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

"Besok namanya holding kesehatan, bukan lagi holding farmasi. Migrasi semua industri kesehatan akan disatukan, kita selesaikan tahun ini," ujarnya.

Bio Farma akan meluncurkan beberapa produk kesehatan dan aplikasi gawai untuk lebih mendekatkan diri kepada pelanggan pada akhir Januari 2023. 

Tansformasi digital merupakan peluang untuk dilakukan menuju ekosistem kesehatan yang lebih luas.

Hal ini seiring dengan gaya hidup masyarakat pada masa pandemi Covid-19.

Bio Farma Group telah menunjukkan penanganan dan penanggulangan isu-isu kesehatan seperti penanganan Covid-19, pasokan vaksin polio secara global, hingga obat-obatan.

Perusahaan ini sedang mengembangkan layanan di bidang kesehatan secara end-to-end.

Hal ini mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis melalui sistem digital yang disebut Healthcare Ecosystem.

Bio Farma  memproyeksikan marketplace berbasis web bernama Medicine Distribution Business Zone (Medbiz) akan menjadi platform bisnis distribusi produk obat-obatan dan alat kesehatan di masa depan.

"Kita terus bersiap mengantisipasi potensi penyakit atau pandemi di masa mendatang," tuturnya. (adm)