Upaya Ini Bisa Ditempuh Pelindo Untuk Capai Target Bisnis 2023

“Capaian arus peti kemas tahun 2022 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta teus," kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra pada Minggu (15/1/2023).
“Capaian arus peti kemas tahun 2022 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta teus," kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra pada Minggu (15/1/2023).

Gemapos.ID (Jakarta) - Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyatakan arus peti kemas dicapai 11,16 juta teus atau tumbuh sebesar 1,08% pada 2022 dibandingkan 2021 yang mencapai 11,04 juta teus.

“Capaian arus peti kemas tahun 2022 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta teus," kata Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra pada Minggu (15/1/2023). 

Sejumlah faktor yang mempengaruhi tidak tercapai target arus peti kemas perusahaan seperti konflik Rusia dan Ukraina.Selain itu penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di sejumlah kota di Tiongkok.

"Peti kemas dalam negeri juga turun, hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia," ucapnya. 

Widyaswendra mengutarakan arus peti kemas luar negeri pada 2022 sebanyak 3,48 juta teus atau tercapai 94,28$ dari target sebanyak 3,66 juta teus. Namun, jumlah ini naik 2,04% dari 2021 sebanyak 3,41 juta teus.

Untuk peti kemas dalam negeri sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 7,67 juta teus atau tercapai 96,1% dari target sebanyak 7,98 juta teus. Arus peti kemas dalam negeri tumbuh 0,65% dari 2021 sebanyak 7,62 juta teus.

"Prediksi kami pada tahun 2022 kemarin akan ada kenaikan sekitar 5-7 persen dari tahun 2021. Namun realisasinya naik sekitar 1,08 persen. Untuk tahun 2023 ini target kami kurang lebih sebanyak 11,53 juta teus," ujar dia.

Widyaswendra mengungkapkan transformasi operasional terminal peti kemas masih menjadi program utama perseroan pada 2023. Sejumlah terminal peti kemas akan dipoles untuk meningkatkan produktivitas guna mengurangi waktu singgah kapal (port stay).

Terminal peti kemas dimaksud meliputi TPK Jayapura, TPK Pantoloan, TPK Kupang, TPK Tarakan, TPK Kendari, dan TPK Bitung.

Program lain yang akan dijalankan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas digitalisasi dan sistemasi operasi terminal peti kemas, optimalisasi aset, pengembangan pelabuhan melalui mitra strategis, dan beberapa program kerja lainnya.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi, menanggapi kontainerisasi muatan dapat menjadi salah satu upaya SPTP untuk meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas.

Namun, upaya ini perlu melakukan pembenahan di sejumlah pelabuhan di wilayah timur Indonesia agar mampu digunakan untuk kegiatan peti kemas.

"Potensi muatan peti kemas di wilayah timur Indonesia masih cukup tinggi, utamanya berkaitan dengan hasil tangkapan laut atau perikanan, namun kita juga perlu perhatikan apakah pelabuhan yang ada di daerah sudah dapat mendukung bongkar muat peti kemas ataupun fasilitas berpendingin," kata Siswanto.

Upaya untuk meningkatkan arus peti kemas luar negeri dapat dilakukan dengan penyediaan terminal yang berfungsi sebagai transshipment hub.

Namun, ini menilai perlu dilakukan kajian yang menyeluruh bersama semua pihak termasuk pemerintah. 

Keberadaan ekosistem yang kuat mulai dari kemudahan bunker, lokasi berlabuh, sistem keuangan dan pembayaran, pemanduan dan penundaan kapal sangat dibutuhkan dalam mewujudkan transhipment hub internasional yang dimimpikan.

"Pertarungan di sektor tersebut akan sangat berat, kita ketahui ada negara tetangga yang sudah menguasai pasar, sehingga kita perlu memperkuat diri terlebih dahulu untuk siap bersaing langsung dengan mereka di selat Malaka," ucapnya, 

Jika konsolidasi TPK Koja dan JICT tuntas, maka kinerja SPTP akan makin kinclong. Pasalnya, terminal tersebut, khususnya JICT, merupakan terminal terbesar dan tersibuk di Indonesia.

"Dari sisi kinerja, tentulah hal tersebut akan makin mengangkat bobot perusahaan SPTP. Dan ini penting sebagai modal masuk ke padar modal kelak," ucapnya. (ant/din)