Koreografi La Grande Indonesia Dirusak Paspampres, Berikut Kronologinya

Foto Koreo La Grande Indoneisa yang di hancurkan Paspampres(ist)
Foto Koreo La Grande Indoneisa yang di hancurkan Paspampres(ist)

Gemapos.ID (Jakarta) - Kronologi kertas koreografi suporter Timnas Indoensia La Grande Indonesia dijelaskan sang presiden komunitas. Menurut Presiden La Grande Indonesia (LGI), Unggul Indra, ada miskomunikasi antara kepolisian dan PSSI.

La Grande Indonesia menolak hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Timnas Indonesia ditahan Vietnam, Jumat (6/1/2023) sore WIB. Sebabnya, kertas koreografi yang telah mereka persiapkan disita Paspampres sebelum laga.

Unggul menjelaskan kronologi kejadian tidak mengenakan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak keamanan PSSI terkait rencana koreografi di laga yang berkesudahan imbang tanpa gol tersebut.

“Kronologinya jadi kita udah berseurat ke security officer PSSI terkait konsep koreo, peralatan yang dibawa masuk, sama segala macem perlengkapan yang kita mau bawa di pertandingan semifinal pertama Indonesia sama Vietnam,” kata Unggul ketika ditemui awak media, Jumat (6/1/2023).

“Kemudian dapat kabar paginya ternyata bahan-bahan koreo kita dirapihkan sama petugas dari Paspampres,” ujarnya.

“Langsung dari teman-teman La Grande Indonesia kaget dong, konsep yang udah kita buat, rencanakan, kok tiba-tiba dirapikan tanpa ada konfirmasi sebelumnya,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Unggul mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah hasil miskomunikasi antara pihak kepolisian, Paspampres dan PSSI mengenai perizinan. Dirinya mengatakan bahwa info mengenai rencana koreografi tidak sampai ke para petinggi-petinggi PSSI.

“Iya masalahnya miskom perijinan. Bukan masalah takut atau ada kritikan yang gimana2, intinya miskom di perizinan sih,” ucap Unggul.

“Tadi udah ketemu sama bapak-bapak dari Paspampres, dari Direktur Intel Polda Metro Jaya, klarifikasi bahwa ternyata ada miskomunikasi. Kami dari LGI sebelumnya sudah bersurat ke PSSI,” tuturnya.

“Ternyata dari bawah tidak ada info ke Sekjen PSSI (Yunus Nusi), tidak ada info ke petinggi-petinggi PSSI, sehingga pas Paspampres konfirmasi, alat-alat koreo kita dirapikan,” pungkasnya.(da)