Pandangan Konsultan Properti Terkait Pencabutan PPKM oleh Presiden Jokowi

Gemapos.ID (Jakarta) -Konsultan properti Knight Frank Indonesia memperkirakan tiga sektor properti komersial akan terdampak positif pasca pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Kebijakan ini akan berpengaruh setidaknya pada tiga subsektor properti komersial yakni hotel, ritel dan perkantoran," kata Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).

Subsektor hotel berharap mampu meningkatkan tingkat hunian hotel secara stabil tidak hanya saat puncak liburan saja seperti kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions (MICE) yang terus berkelanjutan.

"Sementara itu, pencabutan PPKM pada sektor ritel diharapkan mampu membuat tingkat kunjungan konsumen ke ruang ritel meningkat signifikan," ujarnya. 

Subsektor perkantoran memiliki potensi keterisian ruang yang lebih baik lantaran saat ini tingkat hunian perkantoran di Jakarta stagnan selama dua tahun terakhir sekitar 73%-76|

"Pencabutan PPKM, bagi sektor properti berarti kesempatan untuk mengoptimalkan ruang komersial seperti yang berlaku sebelum pandemi," tuturnya. 

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Jumat (30/12/2022).

Jadi, pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat tidak dilakukan pemerintah, tapi seluruh masyarakat dan komponen bangsa tetap diminta berhati-hati dan waspada.

Indonesia dinilai menjadi negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik dan sekaligus bisa menjaga stabilitas ekonomi. Hal itu karena kebijakan gas dan rem yang menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian.

Sampai 27 Desember 2022 di Indonesia hanya terjadi 1,7 kasus per satu juta penduduk, dan positivity rate mingguan hanya sebesar 3,35%. Selain itu, tingkat keterisian di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) sebesar 4,79% dan angka kematian sebesar 2,39%. (ant/mau)