Bagaimana Perkembangan Industri Kimia Sampai Akhir 2022, Ini Penjelasannya

"Alhamdulillah terjadi ekspansi untuk mendorong nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) melalui industri kimia dan barang kimia, yang mana kita ketahui bersama pada Desember ini terjadi perbaikan mata rantai baik di domestik maupun global, sehingga pasokan dari bahan baku produksi kimia berjalan baik dan lancar," kata Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin Ignasius Warsito di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).
"Alhamdulillah terjadi ekspansi untuk mendorong nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) melalui industri kimia dan barang kimia, yang mana kita ketahui bersama pada Desember ini terjadi perbaikan mata rantai baik di domestik maupun global, sehingga pasokan dari bahan baku produksi kimia berjalan baik dan lancar," kata Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin Ignasius Warsito di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan industri kimia mencapai perbaikan mata rantai pasok di Indonesia dan global pada Desember 2022.

"Alhamdulillah terjadi ekspansi untuk mendorong nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) melalui industri kimia dan barang kimia, yang mana kita ketahui bersama pada Desember ini terjadi perbaikan mata rantai baik di domestik maupun global, sehingga pasokan dari bahan baku produksi kimia berjalan baik dan lancar," kata Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Dirjen IKFT) Kemenperin Ignasius Warsito di Jakarta pada Jumat (30/12/2022). 

Hal lainnya terdapat tambahan permintaan untuk produk kimia, sehingga terjadi peningkatan, yang berujung memberikan kontribusi positif terhadap nilai IKI.

Ekspansi ini patut diapresiasi mengingat sektor industri kimia seperti hulu, hilir, farmasi, dan bahan galian non-logam mengalami kontraksi pada November 2022.

Begitupula subsektor farmasi dan obat kimia mengalami kontraksi akibat kasus gagal ginjal akut di dalam negeri, sehingga terjadi beberapa penarik produk industri farmasi dan obat-obatan. 

Dengan demikian, membuat terjadi perlambatan dalam produksi untuk pasar domestik.

"Dan ini juga kami catat karena sebagaimana kami dibentuk oleh tim satgas daripada obat sirup ini untuk bisa mendeteksi kondisi lapangan. Dari 124 perusahaan industri obat cair, sekarang tinggal 22 perusahaan yang masih bertahan," ujarnya. 

Walaupun terjadi perbaikan produksi pada Desember 2022 sisi permintaan dan persediaan, tapi sektor IKFT akan mendorong optimisme di sektor kondisi usaha di dalam negeri.

"Harapan kami bagaimana sektor IKFT memberikan instrumen kebijakan yang bisa meningkatkan optimisme maupun produktivitas daripada IKFT maupun sektor-sektor yang mengalami kontraksi," ucapnya. (ant/mau)