Ini Pandangan Kadin Terhadap Perkembangan Ekonomi di Asean

“Sebagai pemimpin Keketuaan ASEAN di tahun depan, kita harus menyuarakan peningkatan produktivitas dan konektivitas dalam regional," kata Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).
“Sebagai pemimpin Keketuaan ASEAN di tahun depan, kita harus menyuarakan peningkatan produktivitas dan konektivitas dalam regional," kata Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta pada Jumat (30/12/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Indonesia berpeluang besar  memimpin revolusi untuk menjadikan ASEAN sebagai poros ekonomi global. Pasalnya, negara ini memperoleh giliran untuk memegang Keketuaan KTT ASEAN pada 2023. 

Total penduduk ASEAN mencapai 600 juta jiwa, Indonesia menyumbang 275 juta jiwa di mana mayoritasnya usia produktif dan siap mendukung ekonomi regional yang terus tumbuh di masa depan. 

“Sebagai pemimpin Keketuaan ASEAN di tahun depan, kita harus menyuarakan peningkatan produktivitas dan konektivitas dalam regional," kata Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta pada Jumat (30/12/2022). 

Arsjad Rasjid ditunjuk menjadi Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 yang merupakan forum penting bagi komunitas bisnis antarnegara-negara anggota ASEAN.

ASEAN telah menjadi salah satu ‘underdog’ dalam kompetisi ekonomi antarkawasan, sehingga beberapa dekade terakhir ASEAN menunjukkan taringnya sebagai salah satu kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan.

Semula kawasan ASEAN berangkat dari salah satu regional termiskin di dunia menjadi salah satu pasar berkembang yang menarik.

PDB ASEAN hanya sebesar US$29 miliar pada 1970 yang tumbuh positif hingga mencapai US$3,6 triliun pada 2021.

Bahkan, tingkat pertumbuhan ekonomi ASEAN melewati regional lainnya yang sedang berkembang seperti Eropa Timur, Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tengah. Komunitas bisnis adalah mesin utama dalam pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN.

Dengan demikian, komunitas bisnis harus mendukung daya saing, inklusivitas, dan kesatuan komunitas ASEAN di tengah pergeseran kekuatan global dari negara-negara adidaya ke kawasan Indo-Pasifik.

"Untuk dapat menjadikan ASEAN sebagai poros ekonomi global, ASEAN sendiri harus dapat meningkatkan produktivitas dan konektivitas antarnegara-negara di kawasan ASEAN," ujarnya. 

Indonesia juga akan menghadirkan beberapa program warisan, yang akan menjadi program kerja konkret di dua tema prioritas ASEAN BAC 2023, yaitu digitalisasi dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu kesuksesan gelaran B20 Summit yang menghasilkan 68 MoU dan investasi senilai lebih dari 18 miliar dolar AS.

Dengan ASEAN BAC diharapkan Indonesia juga menghasilkan kesuksesan serupa dengan meningkatkan investasi di proyek-proyek yang sejalan dengan dua tema prioritas ASEAN BAC 2023.

"ASEAN harus menjadi menu menarik bagi para investor global untuk mendukung pertumbuhan kawasan," ucapnya. (ant/mau)