Berikut Teriakan PKB atas Impor Beras oleh Bulog

"Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main," kata Juru Bicara (Jubir) Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga di Jakarta pada Selasa (20/10/2022).
"Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main," kata Juru Bicara (Jubir) Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga di Jakarta pada Selasa (20/10/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai impor beras ratusan ribu ton oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) merugikan petani dalam negeri.

"Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main," kata Juru Bicara (Jubir) Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga di Jakarta pada Selasa (20/10/2022).

Bahkan, ini dianggap mencederai upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang baru saja menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena Indonesia dinilai berhasil menerapkan swasembada pangan dan sistem pertanian yang tangguh.

"Coba pikirkan, sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras, tapi kok sekarang malah impor. Apa masih ada keterlibatan mafia, ya?" ucapnya.

Masalah lain yang menjadi perhatian Mikhael Sinaga adalah perbedaan data yang dimiliki Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Pertanian (Kementan).

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementan menyatakan stok beras aman.

"Namun, nyatanya data di Bapanas dan Bulog terdapat perbedaan yang signifikan dengan data yang di Kementerian Pertanian," ujarnya.

Mikhael Sinaga meminta data stok beras segera disamakan antara ketiga lembaga negara tersebut.

"Data-data ini harus disamakan. Jangan sampai akhirnya data yang berbeda-beda ini justru merugikan para petani lokal," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan Bulog akan mengimpor sebanyak 200.000 ton yang akan dikirimkan secara bertahap hingga akhir 2022.

Langkah ini guna emastikan stabilitas harga beras di pasaran dapat dijaga dengan penambahan stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog melalui masuknya beras impor.

Dirut Bulog Budi Waseso bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meninjau pembongkaran perdana beras impor sebanyak 10.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (16/12/2022).

Zulkifli Hasan mengemukakan jumlah beras yang akan diimpor mencapai 500.000 ton dan akan masuk secara bertahap sampai Februari 2023 atau sebelum panen raya.

 "Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk operasi pasar makin berkurang. Sehingga, dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini," ucapnya. (ant/adm)