Pendapat IPB University Tentang Parasetamol di Jakarta

IPB2
IPB2
Gemapos.ID (Jakarta) - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Etty Riani menyatakan kadar konsentrasi parasetamol yang ditemukannya tidak mematikan. Hal ini didasarkan jumlah 610 nanogram per liter yang tersisa 5% berupa toksik adalah non-aktif. "Tidak langsung mematikan sehingga ada berita di TV banyak ikan mati gara-gara parasetamol itu rasanya pernyataan yang kurang ilmiah," katanya di Jakarta pada Selasa (5/10/2021) Namun, jika tetap tidak ditangani secara benar, maka ini berpotensi memberikan dampak terhadap lingkungan. Hal ini harus diperhatikan lantaran lingkungan merupakan suatu sistem yang saling terkait satu dengan lainnya," tegasnya. Sebelumnya, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan peneliti dari Inggris menemukan muara Sungai Angke dan Sungai Ciliwung, Ancol di Teluk Jakarta memiliki konsentrasi parasetamol. Penelitian ini berlangsung di empat lokasi Teluk Jakarta yaitu Angke, Ancol, Tanjung Priok dan Cilincing serta Pantai Eretan di pesisir Jawa Tengah menemukan konsentrasi tinggi dua titik. Konsentrasi tinggi parasetamol terdeteksi di Angke sebesar 610 nanogram per liter (ng/L) dan Ancol 420 ng/L. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengemukakan polutan parasetamol yang ditemukannya masuk dalam emerging polutant atau bahan pencemar baru. "Kita bicara sesuatu yang biasanya tidak terpantau di lingkungan dan memang emerging polutant ini baku mutunya juga WHO belum ada," ucapnya. Untuk menetapkan baku mutu air terkait polutan parasetamol diperlukan penelitian dan pemantauan lebih dalam untuk menjadi dasar penetapan. KLHK mengungkapkan sebagai emerging polutant akan ditindaklanjuti oleh kelompok kerja di internal Ditjen PSLB3. Hal ini untuk mengidentifikasinya, meninjau penelitian dan pengaturan kebijakan. "Penelitian terhadap parasetamol ini dan kandungan parasetamol yang ditemukan hanya di dua tempat tidak kemudian menimbulkan gangguan bagi kesehatan," tuturnya.