Moeldoko Sempat Minta Restu SBY Jadi Ketum PD

moeldoko
moeldoko
Gemapos.ID (Jakarta) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dituduh terlibat dalam gerakan yang ingin mengkudeta posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD). Langkah ini diduga akan dilakukan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) dengan meminta dukungan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PD. Dalam dokumen berita acara pemeriksaan (BAP), seorang pengurus PD di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menjadi saksi dalam pertemuan dengan Moeldoko pada 27 Januari lalu menyebutkan Moeldoko mengutarakan niatnya menjadi Ketum PD dan siap membesarkan PD. Ia akan menggerakkan mantan Bintara Pembina Desa yang dulu akan menjadi anggotanya jika ia menjadi Ketum PD. Dalam pertemuan yang diadakan di ruangan hotel nomor 2809 tersebut, Moeldoko juga sempat meminta dukungan dari DPC dan DPD untuk melakukan KLB. Moeldoko juga disebutkan pernah menemui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk meminta restu menjadi Ketum PD jika ia sudah pensiun dari militer. Namun, SBY meminta Moeldoko untuk bersabar. Dia menanggapi isu yang menimpanya tersebut pada Rabu (3/2/2021). Ia mengatakan bahwa isu ini sebagai dagelan politik atau lucu-lucuan. Moeldoko merasa, bahkan jika ia mempunyai pasukan bersenjata, ia tidak mungkin mengkudeta AHY karena semua sudah diatur oleh aturan AD/ART PD. Namun, ia tidak menampik telah terjadi pertemuan di sebuah hotel dan beberapa kali di rumahnya, tetapi ia tidak mengakui adanya pembicaraan yang mengarah kepada pengkudetaan, red. “Orang ngopi-ngopi kok lapor Presiden, yang nggak-nggak aja. Itu sajalah kira-kira. Clear kan, ya?” ujarnya. Moeldoko uga mengatakan  ia tidak punya hak untuk melakukan KLB karena ia bukan anggota PD. Menurutnya, yang mempunyai hak untuk menyelenggarkaan KLB adalah anggota PD.