Kasus Covid-19 di Aceh Diminta Tidak Bertambah

tol aceh
tol aceh
Gemapos.ID (Banda Aceh) - Pandemi Covid-19 yang melanda 215 negara di dunia masih berlangsung hingga hari ini. Dari kejadian ini sebanyak 23,8 juta orang dinyatakan positif terpapar Covid-19 dengan kematian mencapai 816.000 lebih jiwa. Provinsi Aceh mengalami 1.241 kasus positif Covid-19 yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak kembali bertambah. Langkah ini dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan tidak berkerumun “Ini harus diulang-ulang terus agar masyarakat kita tahu betapa sangat bahayanya kalau kita tidak pakai masker, kalau kita berkerumun dalam jumlah yang banyak," katanya saat memberikan pengarahan di Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Aceh di Kantor Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh pada Selasa (25/8/2020). Menaati protokol kesehatan merupakan kunci sebelum vaksinasi bisa dilakukan Indonesia. Negara ini telah mendapatkan komitmen 290 juta vaksin Covid-19 dari dua negara yaitu Uni Emirat Arab dan China yang akan diproduksi sendiri dan di luar negeri. “Kita harapkan nanti Insha Allah di Januari sudah mulai kita vaksinasi," ucapnya. Kepala Negara mengungkapkan ancaman Covid-19 belum berakhir yang mengharuskan manajemen krisis terus dilakukan di setiap unit manajemen. Jika pemerintah daerah (pemda) ingin membuka sebuah wilayah atau sektor, dia menegaskan supaya lebih dahulu dilakukan tiga hal yakni prakondisi, penentuan waktu, dan penentuan sektor prioritas. "Kalau ini secara ketat kita kerjakan, Insha Allah yang namanya angka kasus di Provinsi Aceh akan terus bisa diperkecil dan kemudian bisa hilang," tukasnya. Menyinggung sektor ekonomi, papat Presiden Jokowi kembali mengimbau kepala daerah pandai mengendalikan ‘gas dan rem’. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah mengganggu produksi, suplai, dan permintaan. “Saya berharap kondisi perekonomian nasional bisa pulih pada kuartal ketiga setelah pada kuartal kedua mengalami minus 5,3%. Sebelumnya, pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi berada di posisi 2,97%, tapi pada kuartal II sebagian daerag melakukan PSBB, sehingga pertumbuhan ekonomi minus 5,3%. “Kita harapkan di kuartal ketiga ini Insha Allah, kita harus lebih baik dari kuartal yang pertama sehingga ekonomi kita bisa kita ungkit untuk naik kembali," tukasnya. Untuk mengungkit kembali perekonomian tersebut didorong para kepala daerah memastikan bantuan-bantuan sosial dan stimulus ekonomi berjalan secara baik. Bantuan yang dimaksud antara lain BLT Desa, Bansos Tunai, Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi listrik, dan Banpres Produktif. "Ini kita harapkan bisa menjadi stimulus ekonomi agar pertumbuhan ekonomi kita kembali normal," jelasnya. Presiden Jokowi kembali meminta angka positif Covid-19 di Aceh bisa dikendalikan dengan penerapan sejumlah strategi, antara lain strategi intervensi berbasis lokal yang paling efektif. Strategi yang dimaksud seperti PSBB di tingkat kampung dan PSBB di tingkat desa. “Itu yang paling gampang untuk dikelola manajemennya," tandasnya. Kepala Negara didampingi antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Selain itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah. (moc)