Berikut Cara Membedakan Pinjol Legal dan Ilegal

Rina Apriana
Rina Apriana
Gemapos.ID (Jakarta) - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengajak masyarakat meminjam dari perusahaan teknologi finansial yang legal. Hal yang paling pertama harus dilakukan ketika menemukan layanan pinjaman online (pinjol) adalah mengecek perusahaan teknologi finansial (tekfin) tersebut sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Masyarakat bisa mengecek daftar perusahaan teknologi finansial yang resmi di situs atau aplikasi OJK," kata Ketua Klaster Pendanaan Multiguna AFPI, Rina Apriana pada Sabtu (23/10/2021). Pinjaman online ilegal tidak terdaftar di OJK maka itu mereka tidak mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Jika sudah mengecek apakah pinjol tersebut resmi, ketika mengunduh aplikasi, pastikan mengaksesnya dari pasar aplikasi yang resmi. Aplikasi pinjaman online yang legal hanya bisa diunduh dari Google Play Store untuk pengguna Android atau App Store untuk iOS. Tekfin bodong menawarkan pinjaman secara gencar lewat short message service (SMS).  Pinjaman melalui layanan tekfin dikenakan bunga. AFPI berencana menurunkan bunga harian dari 0,8% menjadi 0,4% "Berdasarkan aturan yang berlaku, penyedia layanan pinjol akan memberikan bunga dan periode pinjaman," uarnya. Tekfin abal-abal akan memberikan bunga dan periode pinjaman yang tidak jelas, misalnya waktu pinjaman yang disepakati satu bulan, sementara baru dua minggu mereka sudah menagih. Selain itu bunga pinjaman tidak jelas dan alamat kantor sering berpindah-pindah. Hal ini berbeda dengan tekfin legal yang pasti memiliki alamat kantor dan pengurus yang jelas. "Pinjol ilegal menggunakan kata-kata yang kasar bahkan tidak segan mengancam dengan senjata," ucpnya, AFPI menerapkan sertifikasi agensi penagihan utang dan penagih utang atau debt collector  sesuai dengan aturan tidak diizinkan bertindak seperti itu. Masyarakat diminta mengingat tekfin legal hanya bisa mengakses CAMILAN alias camera, microphone dan location. Pinjol ilegal sering meminta akses ke seluruh data di ponsel terutama daftar kontak sehingga mereka sering menagih ke orang secara acak.