Harapan Holding BUMN Pariwisata InJourney Terkait Keberadaan KEK Kesehatan di Sanur

"Ini sangat menarik di mana kita harapkan KEK Sanur ini menjadi medical tourism yang luar biasa, karena kita harapkan dampaknya itu bisa menurunkan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri," kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di Jakarta pada Senin (6/12/2022)
"Ini sangat menarik di mana kita harapkan KEK Sanur ini menjadi medical tourism yang luar biasa, karena kita harapkan dampaknya itu bisa menurunkan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri," kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di Jakarta pada Senin (6/12/2022)

Gemapos.ID (Jakarta) - Holding BUMN Pariwisata InJourney berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan Sanur di Bali dapat rampung pada tahun depan. Keberadaan ini diharapkan bisa mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

"Ini sangat menarik di mana kita harapkan KEK Sanur ini menjadi medical tourism yang luar biasa, karena kita harapkan dampaknya itu bisa menurunkan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri," kata Direktur Utama InJourney Dony Oskaria di Jakarta pada Senin (6/12/2022) 

Sejumlah investor berminat besar dengan keberadaan KEK Sanur lantaran kehadiran rumah sakit internasional bekerja sama dengan Mayo Clinic. Selain itu klinik kecantikan yang bekerja sama dengan Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

KEK Sanur juga akan dilengkapi hotel, convention center dan fasilitas lainnya dalam satu komplek, sehingga diharapkan KEK kesehatan Sanur yang terbaik di Asia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan KEK kesehatan di Sanur dapat berperan sebagai lokasi riset untuk peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia.

Indonesia memiliki KEK kesehatan kali pertama seluas 41,5 hektare yang dimiliki BUMN. Sehingga ini mudaj dibangun secara terintegrasi.

KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, serta akomodasi hotel dan MICE.

Selain itu etnomedicinal botanic garden dan pusat komersial yang akan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya. (ant/adm)