Stafsus Siap Bantu Kemenkop dan UKM

Stafsus
Stafsus
Staf khusus  Presiden RI, Putri Tanjung, menyatakan pihaknya siap membantu Kementerian Koperasi dan  Usaha Kecil Menengah (Kemenkop danUKM) untuk melakukan upsklling atau peningkatan keahlian pada UMKM muda yang kini mulai banyak tumbuh dan berkembang di berbagai kota. "Kami menyiapkan program upskilling untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda ini melalui pelatihan-pelatihan terkait bisnis knowledge, maintanance sampai pemasaran produk baik di dalam negeri maupun untuk ekspor nantinya,’ ujar Putri Tanjung usai menghadap Menkop dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Jum'at (13/12/2019). Saat ini rencana upskilling itu masih dalam proses planning program. Direncanakan, terhadap UMKM anak muda nanti dilakukan talent voting (pemilihan) UMKM muda yang memiliki produk-produk potensial, untuk kemudian mereka akan masuk dalam inkubasi dimana akan diberikan berbagai materi dan pelatihan tentang creativepreneur. "Kami akan bina UMKM muda itu dengan Kreavi (perusahaan creativepreneur yang didirikan Putri Tanjung-)," ujarnya yang juga Chief Bussiness Officer (CBO) Kreavi. Kreavi merupakan platform yang terdiri dari 55.000 tenaga kreatif yang membantu UMKM. Lajang berambut panjang ini yakin bahwa Indonesia khususnya anak-anak muda memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa. "Tinggal bagaimana kita mengarahkan kreativitas mereka itu menjadi bisnis yang menguntungkan," ujarnya. Creativepreneur sendiri merupakan gabungan dari dua kata yakni, creative dan entrepreneur yang berarti pelaku usaha kreatif. Creativepreneur lebih banyak ditekuni oleh generasi muda yang melakukan bisnis dengan ide-ide yang lebih kreatif. Untuk menjadi creativepreneur, diperlukan memiliki jiwa wirausaha dan semangat yang tinggi.  "Ide-ide yang kreatif penting untuk menjadi creativepreneur agar menghasilkan ide baru yang dapat menciptakan suatu produk yang diminati dan disukai oleh banyak orang," tambahnya. Program Mekaar Pihaknya juga siap membantu UMKM kaum ibu yang tergabung dalam program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga). "Dalam hal ini, ibu-ibu  adalah UMKM pemula atau yang baru merintis. Tentunya produk yang dihasilkan masih sangat sederhana. Kami akan membantu ibu-ibu ini dalam hal perbaikan kemasan atau repackaging, rebranding, perbaikan mutu kualitas produk yang higienis sehingga bisa meningkatkan value produk khususnya dalam masalah harga," jelasnya. Mekaar merupakan program unggulan dari PNM (Permodalan Nasional Madani)  yang menyasar kalangan ibu-ibu rumah tangga prasejahtera. Mayoritas nasabah merupakan usaha mikro seperti pedagang kelontongan, usaha perdagangan, dan jasa lainnya. Pinjaman yang dikucurkan senilai Rp2 juta sampai Rp5 juta per orang untuk setiap kelompok. Satu kelompok terdiri dari minimal 10-30 orang, tanpa memberikan jaminan. Usaha yang dibiayai adalah mereka yang tidak tersentuh oleh perbankan, karena sulit untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan perbankan. Pola pembiayaan menggunakan semangat gotong royong, dimana jika ada nasabah kesulitan atau enggan membayar merupakan tanggungjawab kelompoknya. Dengan demikian ada, semangat kebersamaan di antara mereka. Sanksi yang diberikan kepada nasabah bandel juga sanksi sosial. Justru dengan konsep itu, nasabah umumnya lebih patuh dan berusaha melunasi pinjamannya. Saat ini program Mekaar sudah menjangkau 5,4 juta kaum ibu. (mam)