Berikut Prediksi Pasar Penjualan Produk Makanan Olahan Saat Ketidakpastian

“Khusus untuk ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar tujuan utama produk makanan olahan saat ini. Namun di tengah situasi pasar global yang tidak menentu, kami tetap optimis bahwa produk makanan olahan kami dapat terus berkembang dengan kreasi dan inovasi produk-produk,” kata Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Howard Ken Lukmito pada Minggu (25/10/2022).
“Khusus untuk ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar tujuan utama produk makanan olahan saat ini. Namun di tengah situasi pasar global yang tidak menentu, kami tetap optimis bahwa produk makanan olahan kami dapat terus berkembang dengan kreasi dan inovasi produk-produk,” kata Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Howard Ken Lukmito pada Minggu (25/10/2022).

Gemapos.ID (Jakarta) - Sekar Bumi (SKBM) optimistis penjualan produk makanan olahan tumbuh dengan perluasan pasar lokal dan ekspor saat ketidakpastian kondisi pasar global.

“Khusus untuk ekspor, Amerika Serikat masih menjadi pasar tujuan utama produk makanan olahan saat ini. Namun di tengah situasi pasar global yang tidak menentu, kami tetap optimis bahwa produk makanan olahan kami dapat terus berkembang dengan kreasi dan inovasi produk-produk,” kata Direktur PT Sekar Bumi Tbk, Howard Ken Lukmito pada Minggu (25/10/2022).

Apalagi, penjualan produk makanan olahan SKBM naik 100% lebih sejak lima tahun lalu dari Rp1,8 triliun pada 2017 menjadi Rp3,85 triliun pada 2021. 

Sementara itu penjualan makanan olahan beku perseroan naik 63% per Juni 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang diproyeksikan akan terus tumbuh sepanjang 2022. 

SKBM siap meningkatkan ekspor makanan olahan beku secara berkesinambungan setiap waktu. 

Apalagi saat ini dukungan Pemerintah Indonesia begitu besar untuk mendorong pertumbuhan ekspor,” ujarnya. 

Pada sisi lain Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelenggarakan Trade Expo Indonesia ke-37 mulai 19 sampai 23 Oktober 2022. 

Pameran ini memfasilitasi interaksi antara para sellers dan buyers potensial yang dibawa oleh seluruh Kantor Perwakilan Indonesia di luar negeri. Sebanyak 795 pelaku usaha dan 2.800 buyers dari 176 negara berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

Pemerintah mendorong tujuh sektor unggulan yakni manufaktur, fesyen dan aksesori, perawatan kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, peralatan medis, perabotan dan dekorasi rumah, serta digital dan layanan.

SKBM terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. 

Perusahaan ini sedang mengembangkan pabrik pengolahan hasil laut di Tangerang dan Sidoarjo. Produk makanan olahan ini dipasarkan memakai merk Bumifood dan Mitraku.

“Kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang berjumlah sekitar 270 juta orang mencapai lebih dari 100 ton per hari. Dengan data ini kami sangat yakin bisa mengembangkan pasar di segmen makanan. Apalagi pandemi Covid-19 semakin reda, sehingga mobilitas masyarakat kembali hampir seperti sedia kala,” ujarnya. (ant/din)