Pemberdayaan SDM Dorong Perekonomian Negara
"Melalui kunjungan kerja ini, diharapkan dapat tercipta kolaborasi antara BPPP Kementerian Perdagangan dengan para pemangku kepentingan yang dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat Banyuwangi, khususnya dalam rangka penguatan pasar dalam negeri dan perluasan akses pasar ekspor Indonesia," ungkap Kasan. Dalam kunjungan kerjanya, Kasan juga mengunjungi Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Banyuwangi pada Rabu (11/3). RKB merupakan contoh model inkubator bagi UMKM yang daIam menjalankan perannya melakukan kerja sama dengan cara institutional bridging dengan Dinas Perindag dan Dinas Koperasi UKM, serta laman pemasaran (marketplace). Kasan juga bertemu dengan Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemiren, Meiris Kurniawan. Pertemuan tersebut juga membahas upaya pengembangan UMKM dan pemasaran produk secara daring. Implementasi Umat Mart (Ummart) di Pesantren Pada Kamis (12/3), Kasan juga mengunjungi Pondok Pesantren Mabadi'Ul Ihsan untuk melihat implementasi Umat Mart (Ummart). Pondok pesantren ini telah berdiri sejak tahun 1964. Dalam kunjungannya, Kasan didampingi Agus Rachmatullah yang mewakili pengasuh pondok pesantren Kyai Haji Masykur Wardi. Menghadapi tantangan global dan revolusi industri 4.0, Yayasan membekali santri dan siswa dengan berbagai kompetensi. Selain pendidikan formal dan keagamaan, para santri juga dibekali dengan pendidikan di bidang kewirausahaan dengan beragam fasilitas penunjang pelatihan bisnis, mulai dari jasa pencucian pakaian (laundry), pengolahan roti, minuman olahan pertanian, hingga unit ritel, termasuk juga Ummart. "Ini merupakan contoh baik dari pemberdayaan SDM yang dibekali berbagai keterampilan berbisnis dan mengelola toko ritel. Ummart turut melibatkan pesantren dalam mendorong ekonomi di sektor ritel," jelas Kasan. Ummart merupakan kegiatan ekonomi di pesantren dalam bentuk perdagangan ritel dengan sistem modern. Ide Ummart tersebut tentu didasari pada potensi memajukan ekonomi dan perdagangan di sektor ritel melalui keberadaan pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Ummart merupakan inisiasi Kementerian Perdagangan dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada 2018 lalu. Program Pelatihan Ekspor Sebelum rangkaian kunjungan kerja, telah digelar program Export Coaching yang dilakukan Kemendag melalui PPEI bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (11/3). Kegiatan ECP merupakan kegiatan pendampingan kepada pelaku usaha berorientasi ekspor untuk mencapai kondisi siap ekspor dan menjadi eksportir baru melalui delapan tahapan yang berlangsung selama 10 bulan. Produk peserta Banyuwangi yaitu hasil perkebunan (porang, buah segar, kopi, karet, cengkeh, rempah), pertanian (cabe, beras organik), perikanan (ikan hias dan koral), makanan olahan (ikan kaleng, gula semut, keripik, dan pie), plywood, kerajinan tangan (manik, batok, bambu, dan kulit ular), serta sedotan bambu. Saat ini, ECP Banyuwangi sudah dilaksanakan dalam dua tahapan, yaitu lokakarya (workshop) dan verfikasi perusahaan, serta Training of Exporters (TOX). Tahap selanjutnya direncanakan berlangsung pada April mendatang, yaitu materi Pengembangan Pasar yang terdiri atas pemasaran daring, cara mencari buyer, serta tindak lanjut dan negosiasi dengan buyer. "Kegiatan ECP, diseminasi hasil kajian, dan persiapan inkubasi pemasaran daring merupakan rangkaian kegiatan Kementerian Perdagangan yang terkoordinasi untuk meningkatkan perekonomian daerah guna mendorong ekspor dan perekonomian nasional," pungkas Kasan. (AAN)