Daerah Diminta Kembangkan Produk Unggulan

Smesco Jambi
Smesco Jambi
Jambi, Gemapos, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) meminta setiap daerah harus fokus dalam mengembangkan produk unggulannya masing-masing. Produk yang dimaksud sudah memiliki permintaan, berbahan baku lokal, dan memiliki kekhasan sebagai faktor pembeda dengan produk daerah lain. “Kita kaya akan komoditi bernilai tinggi di berbagai daerah,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki pada ‘Smesco Jambi Tuntas Festival 2019’ di Gedung Smesco Jakarta, Sabtu (7/12/2019). Jambi harus mulai mengembangkan produk unggulan di luar yang sudah ada seperti kelapa sawit, batubara, dan karet. Komoditas itu sangat rentan bila terjadi perubahan iklim ekonomi global. “Saya usulkan Jambi jangan hanya mengandalkan itu, tapi harus memperkuat produk-produk unggulan lain dari koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” tandasnya. Teten mengemukakan kopi asal Jambi bertajuk Kopi Kerinci sudah dikenal pasar dalam negeri dan luar negeri. Kopi bisa menjadi salah satu produk unggulan dari Jambi. “Ini bisa digarap serius untuk pasar domestik hingga masuk ke global value chain. Harus kita garap dari sektor hulu hingga hilir, jangan sekadar menjual bahan baku,” tukasnya. Wisata alam di Jambi juga bisa menjadi salah satu produk unggulan yang bisa dikembangkannya. Wisata ini harus dikelola dengan baik agar bisa mendatangkan wisatawan. Generasi milenial menyukai wisata, sehingga ini bisa dijadikan potensi pasar bagi daerah. Hal ini akan diikuti sektor lain yaitu kuliner dan cinderamata yang dihasilkan UMKM. Kemenkop dan UKM mengapresiasi Smesco Jambi Tuntas Festival 2019, tapi ini harus dirancang dan dikonsep secara baik dan benar. Hal ini harus bisa mengangkat produk unggulan daerah agar dapat bersaing dengan produk asing. Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto menambahkan Smesco Jambi Tuntas Festival merupakan even yang digagas untuk mempromosikan produk unggulan pelaku koperasi dan UMKM. Hal ini juga diharapkan semakin dikenal oleh masyarakat. “Kami menyadari kegiatan ini memiliki arti dan makna penting dalam konteks pemberdayaan masyarakat Provinsi Jambi khususnya para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah,” ujar Dianto, saat membacakan sambutan Gubernur Jambi, Fachrori Umar yang berhalangan hadir. Selama ini UMKM mengalami kendala dalam mengembangkan serta memasarkan produk usahanya. Apabila usaha ini berkembang, maka ini akan memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Dianto meneruskan jika kondisi perekonomian Jambi masih bergantung pada komoditi utama yaitu karet, kelapa sawit, dan batubara. Harga tiga komoditi itu ditentukan oleh kondisi pasar internasional sehingga pemerintah sangat sulit melakukan intervensi. "Salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah dan swasta, yaitu melakukan transformasi ekonomi dengan melakukan hilirisasi industri produk pertanian. Jika selama ini kami hanya menjual barang mentah atau setengah jadi, maka secara bertahap kita harus menghasilkan barang jadi,” tandasnya. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berupaya meningkatkan dan menumbuhkan iklim usaha yang kondusif serta memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat dan menciptakan peluang usaha. (mam)