Inggris Dukung Indonesia Capai NDC

wamen KLH-Inggris
wamen KLH-Inggris
Inggris mendukung upaya Indonesia mencapai National Determined Contribution (NDC).  Hal ini disampaikan oleh Calon Presiden UNFCCC COP 26 Claire O’Neill Perry dalam pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, pada hari Jumt'at, 6 Desember 2019 di Madrid, di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim. Inggris akan menjadi tuan rumah COP 26 yang akan berlangsung di Glasgow pada 9-19 November 2020, yang akan bermitra dengan Italia. “Saya atas nama Pemerintah Inggris sangat mengapresiasi upaya Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi gambut serta upaya untuk mencapai pengelolaan sawit berkelanjutan dalam rangka penurunan emisi dari sektor lahan,” kata O’Neill. Inggris akan menggelar acara Pre-COP dan mengundang negara-negara yang memiliki ambisi besar dalam menurunkan emisi, termasuk Indonesia. Langkah ini ditanggapi Indonesia dengan kesediaan hadir di Pre-COP sekaligus menunjukkan capaian Indonesia dalam upaya mitigasi  dan adaptasi perubahan iklim. Inggris juga menawarkan bantuan teknis dan finansial ke Indonesia untuk merestorasi gambut dan melakukan transisi energi dari penggunaan batubara ke energi baru dan terbarukan. Hal ini disambut baik Indonesia dan akan menggunakan kesempatan kolaboratif ini untuk meningkatkan capaian NDC. “Indonesia yang memiliki lahan gambut tropis terbesar di dunia sangat berkepentingan dengan kelestarian pengelolalannya dan gambut menjadi faktor penting dalam upaya pencapaian NDC serta peningkatan NDC Indonesia,” ujar Alue. Alue yakin negara-negara berkembang akan dapat mencapai NDC, terutama jika mendapatkan bantuan dari negara-negara maju. Pada sisi lain diberitahukan pembentukan International Tropical Peatland Center (ITPC) di Indonesia sebagai bagian dari kerja sama Selatan-Selatan. Jadi, Indonesia akan mengundang Inggris untuk berpartisipasi dalam mendukung keberadaan ITPC. Selain itu akan dibentuk Indonesia berupa Pusat Mangrove Dunia di sini sebagai upaya untuk meningkatkan penurunan emisi dari lahan. Negara ini juga akan menjadikan COP-26 sebagai ajang untuk membahas lebih lanjut isu Blue Carbon mengingat COP-25 saat ini dinyatakan sebagai Blue COP oleh Pemerintah Chile sebagai presiden. Pada sisi lain Pemerintah Inggris menawarkan bantuan untuk proses transisi Indonesia dari batubara ke energi baru dan terbarukan. Langkah ini dikenalnya sebagai zero-coal energy generation merupakan proses yang sangat berat dan painful. O’Neill yang juga mantan Menteri Energi, menyatakan proses-proses transisi energi menuju energi bersih memerlukan proses yang panjang dan berliku. Negara ini ingin menularkan pengalamannya ke Indonesia agar Indonesia dapat melakukan transisi ke energi baru dan terbarukan dengan lebih baik. Alue menyatakan bekerja sama melakukan transisi tersebut yang akan disesuaikan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang memuat langkah-langkah transisi energi tersebut. Kedua pejabat tersebut juga menyinggung pembahasan Article 6 Paris Agreement yang manjadi fokus COP25 saat ini.  Indonesia mengajak Inggris  berjuang agar Article 6  bisa selesai pada COP25, karena kalau ini tidak selesai akan menganggu pelaksanaan dan capaian NDC masing-masing negara. (mam)