Terkait Penangkapan 2 Teroris di Bantul, Densus Klaim Jaringan JAD Baiat ke ISIS

Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Gemapos.ID (Jakarta) - Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemarin (9/2/2022), Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88) mengamankan dua tersangka tindak pidana terorisme jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan kepada wartawan, pada hari ini (10/2/2022) bahwa kedua terduga teroris ini merupakan anggota JAD Yogyakarta dan ditangkap di lokasi yang berbeda. 

"Penangkapan dua tersangka tindak pidana terorisme jaringan JAD wilayah Yogyakarta," kata Ramadhan.

Kemarin, sekitar pukul 07.41 WIB, tim Densus 88 menangkap tersangka terorisme berinisial RAU (32) di Tegalrejo, Yogyakarta. Menurut Ramadhan, di tahun 2014, RAU diketahui berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi. Kemudian di tahun 2019, RAU berbaiat kepada Amir Daulah Islamiyah Al Hasyimi. 

"RAU ikut uji coba bom Gunung Sepuh, Bantul 2018," ujarnya. 

Sedangkan, terduga teroris kedua berinisial SU (52). Ia ditangkap pada pukul 18.20 WIB di wilayah Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Ramadhan mengatakan, SU ingin melakukan amaliyah dengan melakukan penyerangan ke kantor polisi. 

Sebelumnya, pada tahun 2016 SU berbaiat kepada ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi dan di tahun 2019 berbaiat kepada SIS, Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi. 

Ia mengatakan, SU pernah mengikuti latihan militer IDAD bersama kelompok JAD Yogyakarta 2016 sampai dengan 2019.

"Saat ini dilakukan proses interogasi dan penyidikan," jelasnya.

JAD merupakan kelompok militan terorisme di Indonesia yang terlibat dalam sejumlah aksi pengeboman. Terakhir, salah satu anggotanya mengebom Gereja Katedral di Makassar pada 2021 lalu.

Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS dan telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Salah satu pimpinan jaringan ini yang telah ditangkap adalah Aman Abdurrahman.(cmn/ra)