International Chambers of Commerce (ICC) Indonesia memperkirakan Indonesia akan kebanjiran produk dari China akibat keterpurukan ekonomi negara tirai bambu ini lantaran wabah virus korona.
Produk tersebut ditawarkan dengan harga murah guna terbeli oleh masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan pendapatan negara China untuk menstabilkan perekonomiannya.
“Fenomena tersebut bisa menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia, sehingga pemerintah harus hati-hati dalam bersikap dan membuat kebijakan,” kata Ilham Habibie, President ICC Indonesia di Bandung, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (29/2/2020).
Kebijakan ini yang dimaksud dengan tidak melarang atau menghentikan produk asal China masuk ke Indonesia. Karena, ini melanggar kesepakatan perdagangan bebas yang akan dikenai sanksi World Trade Organization (WTO).
Dampak ekonomi dari perseteruan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China diklaim tidak dialami Indonesia. Karena, sebagian besar produksi Indonesia lebih banyak dikomsumsi di dalam negeri ketimbang ekspor.
Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana menanggapi pernyataan Ilham dengan ini harus disikapi para pengusaha sebagai peluang dan tantangan. Hal yang sama juga harus dilakukan pengusaha terhadap pelemahan ekonomi global akibat virus korona.
“Pasar domestik masih terbuka lebar, sehingga perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengusaha lokal,” ucapnya.
Untuk menunjang ini, pengusaha terus dapat memperkuat hubungan sinergitas dengan pemerintah, BUMN/BUMD, akademisi, komunitas, dan pihak terkait. (mam)
